Di dinding bilik tersebut terdapat tulisan menunjukkan bahwa tempat tersebut adalah WC umum. Di situlah Sarti duduk menjaga WC umum tersebut. Saya merasa sangat prihatin dan terharu membaca berita mengenai kisah nenek Sarti yang harus duduk seharian di depan WC umum demi bisa nafkahi keluarga dan hanya digaji sebesar Rp 10 ribu. Kisah ini sungguh menyedihkan dan menunjukkan betapa beratnya hidup bagi orang-orang yang kurang beruntung di masyarakat kita. Nenek Sarti merupakan contoh nyata dari orang yang berjuang dengan keras untuk memberikan sesuap nasi bagi keluarganya. Meskipun usianya sudah lanjut, dia tetap berkarya dan bekerja dengan penuh dedikasi. Namun, sayangnya upah yang diterima sangat tidak sebanding dengan jerih payah yang dia lakukan setiap harinya. Kisah ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih peduli terhadap orang-orang yang berada dalam kondisi sulit dan membutuhkan uluran tangan. Pemerintah juga seharusnya memberikan perhatian lebih terhadap mereka yang hidup dalam kemiskinan agar bisa mendapatkan perlindungan dan bantuan yang layak. Semoga kisah nenek Sarti ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih bersyukur atas rezeki yang kita miliki dan juga untuk lebih peduli terhadap sesama. Semoga nenek Sarti dan keluarganya senantiasa diberikan kekuatan dan keberkahan dalam menghadapi cobaan hidup ini.