Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, terdapat tiga tahap pengadaan Bansos Presiden yang diduga dikorupsi yakni, tahap 3, 5, dan 6. Tanggapan saya terhadap berita tersebut sangat prihatin dan mengkhawatirkan. Program bansos yang seharusnya menjadi bantuan langsung bagi masyarakat kurang mampu malah disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dengan jumlah paket bansos yang mencapai 6 juta paket, jumlah kerugian negara bisa sangat besar dan sangat mengganggu keadilan sosial. Tindakan korupsi dalam program bansos Presiden tersebut menunjukkan adanya ketidakjujuran dan kejahatan dalam menjalankan tugas pemerintahan. Korupsi tersebut merugikan masyarakat yang seharusnya menjadi sasaran utama program bansos tersebut. Hal ini juga menunjukkan bahwa penegakan hukum dan pengawasan terhadap penyaluran bansos masih belum optimal. Perlu dilakukan investigasi yang mendalam dan tegas terhadap kasus ini untuk mengungkap pelaku korupsi dan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang. Selain itu, perlu pula dilakukan reformasi sistem penyaluran bansos agar lebih transparan dan akuntabel. Pemerintah juga harus meningkatkan pengawasan dan kontrol terhadap program-program bansos agar dapat mencegah adanya penyelewengan dan penyalahgunaan dana bansos. Penyalahgunaan dana bansos adalah tindakan yang tidak dapat ditolerir dan harus dihukum secara tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap tindakan korupsi agar dapat bersama-sama memerangi korupsi di berbagai lini kehidupan. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua agar dapat memperkuat sistem pengawasan dan pencegahan korupsi di Indonesia.