Anji tak menghadirkan saksi di sidang perceraian, berbeda dengan Wina Natalia yang hadirkan dua saksi. Tanggapan saya terhadap berita ini adalah bahwa keputusan Anji untuk tidak menghadirkan saksi dalam persidangannya dengan Wina Natalia mungkin bisa disebabkan oleh alasan-alasan pribadi atau hukum tertentu. Mungkin Anji merasa bahwa persidangan tersebut sudah cukup jelas tanpa perlu melibatkan saksi-saksi tambahan. Selain itu, mungkin Anji juga ingin menjaga privasi saksi-saksi tersebut dari publikasi yang berlebihan. Namun, di sisi lain, keputusan Anji untuk tidak menghadirkan saksi juga bisa menimbulkan pertanyaan atau keraguan terhadap kebenaran peristiwa yang terjadi antara Anji dan Wina Natalia. Kehadiran saksi-saksi biasanya dapat memberikan klarifikasi atau penjelasan yang lebih lengkap tentang kronologi peristiwa yang terjadi. Selain itu, keputusan Anji ini juga bisa mempengaruhi proses hukumnya. Keterlibatan saksi-saksi dalam persidangan dapat membantu pengadilan dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan adil. Tanpa saksi, pengadilan mungkin kesulitan untuk memahami seluruh sisi cerita dari kedua belah pihak. Tentu saja, sebagai pihak yang terlibat dalam proses hukum, Anji memiliki hak untuk membuat keputusan yang dianggap terbaik baginya. Namun, keputusan tersebut juga harus mempertimbangkan kepentingan kebenaran dan keadilan dalam proses hukum. Dalam hal ini, mungkin lebih baik jika Anji memberikan klarifikasi atau penjelasan lebih lanjut mengenai alasan tidak menghadirkan saksi dalam persidangannya dengan Wina Natalia. Hal ini dapat membantu menghindari spekulasi atau tafsir yang salah dari masyarakat terhadap keputusannya tersebut. Terlebih lagi, transparansi dan kejujuran dalam proses hukum sangatlah penting untuk mencapai keputusan yang adil.