Jabatan dekan FK Unair yang sempat dicopot dikembalikan kepada Profesor Budi. Saya merasa bahwa keputusan Rektor Universitas Airlangga untuk mengembalikan jabatan dekan Fakultas Kedokteran (FK) kepada Profesor Budi merupakan langkah yang tepat. Sebagai seorang profesor yang memiliki pengalaman dan kompetensi yang tidak diragukan lagi, Profesor Budi tentunya mampu menjalankan tugasnya sebagai dekan dengan baik. Keputusan ini juga menunjukkan bahwa universitas memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja dan dedikasi Profesor Budi selama menjabat sebagai dekan. Hal ini juga dapat memberikan motivasi bagi para pejabat yang lain untuk terus memberikan kontribusi terbaiknya dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, mengembalikan jabatan dekan kepada Profesor Budi juga dapat menjaga kontinuitas dalam kepemimpinan fakultas sehingga tidak terjadi perubahan yang drastis yang bisa berdampak pada kinerja dan program-program yang telah dijalankan sebelumnya. Keputusan ini juga dapat menunjukkan bahwa mempertahankan kestabilan dan konsistensi dalam kepemimpinan sebuah fakultas merupakan hal yang penting dalam menjaga kualitas pendidikan dan penelitian di universitas. Namun demikian, dalam hal seperti ini juga perlu memastikan bahwa keputusan tersebut didasari oleh pertimbangan yang matang dan transparan. Penting bagi pihak terkait untuk menyampaikan informasi yang jelas kepada publik mengenai alasan di balik pengembalian jabatan dekan kepada Profesor Budi, agar tidak menimbulkan keraguan atau spekulasi di kalangan masyarakat akademik maupun mahasiswa. Secara keseluruhan, saya melihat keputusan Rektor Universitas Airlangga untuk mengembalikan jabatan dekan FK kepada Profesor Budi sebagai langkah positif yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan akademik dan administratif fakultas tersebut. Semoga dengan keputusan ini, FK Unair dapat terus berkembang menjadi fakultas yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.