Megawati mengkriktik gelar 'Bapak Pembangunan' yang disematkan ke Presiden ke-2 RI Soeharto. Sebagai mantan presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri memiliki hak untuk memberikan pandangannya terhadap pemerintahan masa lalu, termasuk rezim Soeharto. Kritik yang disampaikan oleh Megawati terkait gelar "Bapak Pembangunan" yang kerap disandang oleh Soeharto menunjukkan bahwa ia memiliki sudut pandang yang kritis terhadap sejarah dan kebijakan pemerintahan di masa lalu. Megawati tentu saja memiliki pengalaman langsung dalam berinteraksi dengan Soeharto saat masih berkuasa, sehingga pandangannya memiliki bobot yang cukup signifikan. Pemberian gelar "Bapak Pembangunan" kepada Soeharto juga telah menjadi topik kontroversial dalam sejarah politik Indonesia. Meskipun rezim Soeharto dianggap bisa memberikan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, namun tidak bisa dipungkiri bahwa kebijakan-kebijakan yang diterapkan juga menyisakan polemik, termasuk pelanggaran HAM yang terjadi selama masa pemerintahannya. Oleh karena itu, kritik yang disampaikan oleh Megawati bisa dimaknai sebagai upaya untuk mengingatkan publik akan sejarah kelam yang pernah terjadi di masa lalu. Selain itu, kritik Megawati terhadap gelar "Bapak Pembangunan" juga bisa diartikan sebagai upaya untuk menggugah kesadaran kolektif masyarakat akan perlunya sikap kritis terhadap sejarah dan kepemimpinan di Indonesia. Dengan menyuarakan pandangannya, Megawati mendorong masyarakat untuk lebih cerdas dalam menganalisis dan mengevaluasi peristiwa sejarah, sehingga bisa mengambil hikmah dan pembelajaran yang berharga untuk masa depan. Namun demikian, sebagai seorang pemimpin yang juga memiliki pengalaman panjang dalam dunia politik, Megawati juga perlu memperhatikan cara penyampaian kritiknya agar tidak menimbulkan kontroversi yang lebih besar atau kegaduhan di masyarakat. Penting bagi seorang pemimpin untuk berbicara secara bijaksana dan bertanggung jawab, agar voicenya bisa didengar dengan baik tanpa menimbulkan gesekan yang berlebihan. Secara keseluruhan, kritik yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri terhadap gelar "Bapak Pembangunan" yang disandang oleh Soeharto merupakan bagian dari wacana sejarah dan politik yang sehat. Kritik tersebut dapat menjadi bahan refleksi bagi kita semua untuk lebih memahami dan mengevaluasi perjalanan bangsa, serta menjadi pembelajaran berharga bagi generasi masa depan.