Pj Gubernur Riau SF Hariyanto mengucapkan selamat atas pembukaan Ma'had Islam Riau dan menyatakan siap untuk memberikan dukungan penuh. Berita mengenai peresmian Pondok Pesantren (Ponpes) Mahad Islam oleh Penjabat Gubernur Riau merupakan langkah signifikan dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia, khususnya di wilayah Riau. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan dukungan terhadap lembaga pendidikan yang tidak hanya berfokus pada ilmu agama, tetapi juga membekali para santri dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Gubernur yang yakin para santri akan menjadi individu-individu yang hebat sejalan dengan harapan untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya berakhlak mulia, tetapi juga cerdas dan kompetitif. Pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan moralitas generasi muda. Dengan mengintegrasikan pengajaran agama dengan pendidikan umum, Ponpes Mahad Islam diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya paham agama, tetapi juga terampil dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era globalisasi yang serba cepat ini, lulusan pesantren perlu memiliki kemampuan adaptasi yang baik agar dapat bersaing di dunia yang semakin kompleks. Keselarasan antara nilai-nilai keagamaan dan kemampuan akademis menjadi dua pilar penting dalam membangun individu yang berkualitas. Selain itu, peresmian Ponpes ini juga mencerminkan kepedulian terhadap pendidikan di daerah. Di banyak wilayah, akses terhadap pendidikan yang berkualitas masih terbatas, terutama pendidikan Islam. Dengan adanya ponpes baru, diharapkan akan ada peningkatan jumlah santri yang mendapatkan pendidikan formal dan informal yang baik. Ini juga dapat memicu pertumbuhan ekonomi lokal, karena pesantren sering kali berperan sebagai pusat kegiatan sosial dan ekonomi di komunitas mereka. Namun, untuk mewujudkan visi Gubernur Riau bahwa santri dari Ponpes Mahad Islam akan menjadi anak didik yang hebat, tentunya tantangan tetap ada. Pihak pengelola ponpes perlu terus menerapkan kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman dan memperhatikan kualitas pengajaran. Selain itu, dukungan dari pemerintah dan masyarakat juga sangat penting, baik dalam bentuk pendanaan, pelatihan bagi para pengajar, maupun infrastruktur yang memadai. Dalam konteks kebijakan pendidikan yang lebih luas, kolaborasi antara pesantren dan lembaga pendidikan formal lainnya juga perlu didorong. Ini akan membuka jalan bagi integrasi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembelajaran di pesantren, yang pada gilirannya akan memberikan nilai tambah bagi para santri. Di samping itu, peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan keagamaan di masyarakat harus terus dibangun, agar pesantren menjadi pilihan utama bagi orang tua yang ingin memberikan pendidikan berkualitas pada anak-anak mereka. Melihat potensi yang ada, keyakinan Gubernur Riau sangatlah wajar. Namun, keberhasilan dari ponpes ini juga sangat tergantung kepada kerjasama dari berbagai pihak. Baik itu pemerintah, masyarakat, dan juga alumni ponpes yang dapat berkontribusi untuk memberikan kemajuan. Dalam jangka panjang, diharapkan Ponpes Mahad Islam tidak hanya menjadi lembaga pendidikan, tetapi juga bisa menjadi agen perubahan dalam masyarakat, mencetak calon pemimpin yang berakhlak mulia, memiliki inovasi, dan berkomitmen pada pembangunan bangsa.