Loading...
Perihal motif dari ibu tiri kedua bocah tega melakukan aksi kekerasan, Gidion sebut hasil pemeriksaan awal alasan yang disampaikan pelaku tidak logis
Berita mengenai kasus bocah korban penyiksaan oleh ibu tiri di Jakarta Utara tentu sangat menyedihkan dan memilukan. Anak merupakan makhluk yang paling rentan dan tidak berdaya, sehingga perlakukan kejam terhadap mereka sangat tidak manusiawi. Sangat disayangkan bahwa kasus seperti ini masih terjadi di tengah-tengah masyarakat kita.
Kapolres Jakarta Utara mengungkapkan bahwa bocah korban penyiksaan ini belum bisa diajak berkomunikasi, hal ini menunjukkan dampak psikologis yang sangat berat yang dialami oleh korban. Mendapatkan perlakuan kasar dan kekerasan dari orang yang seharusnya melindungi dan merawatnya pasti membuatnya merasa trauma dan tidak aman.
Penting bagi pihak terkait, seperti Dinas Sosial dan lembaga terkait lainnya, untuk memberikan perlindungan dan penanganan yang tepat bagi korban tersebut. Selain itu, perlu dilakukan pendampingan psikologis untuk membantu korban mengatasi trauma yang dialaminya. Pihak yang melakukan penyiksaan juga harus ditindak secara tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kasus ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak akan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak agar tidak menjadi korban kekerasan dan penyiksaan. Masyarakat juga perlu lebih peka dan responsif terhadap tanda-tanda kekerasan terhadap anak di sekitar mereka, untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa mendatang.
Semoga kasus ini dapat diungkap seluruhnya, pelaku dapat dihukum sesuai dengan perbuatannya, dan korban dapat mendapatkan perlindungan dan pemulihan yang layak. Semoga juga kasus semacam ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan upaya perlindungan anak di masyarakat kita, agar tidak ada lagi anak yang menjadi korban kekerasan dan penyiksaan.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment