Sunarwan (60) ditahan polisi usai menembaki mobil Pajero di Jalur Pantura, Trengguli, Wonosalam, Demak, Kamis (19/9). Dia pakai pistol Glock kaliber 32 mm. Berita tersebut tentunya sangat mengkhawatirkan karena menunjukkan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang pengusaha terhadap mobil Pajero di Demak. Pengusaha seharusnya tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum, apalagi menggunakan senjata api untuk menyelesaikan masalah. Selain itu, penggunaan senjata api dalam konflik yang seharusnya bisa diselesaikan dengan cara damai hanya akan memperburuk situasi dan memberikan contoh buruk bagi masyarakat. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan tindakan kekerasan, terlebih lagi jika melibatkan senjata api yang dapat membahayakan nyawa orang lain. Pengusaha seharusnya menjadi contoh yang baik bagi masyarakat sekitar dengan menyelesaikan masalah secara dewasa dan damai. Penggunaan senjata api seharusnya hanya digunakan oleh pihak yang berwenang, bukan untuk menyelesaikan masalah pribadi dengan cara yang melanggar hukum. Kepolisian di Demak harus segera mengambil tindakan tegas terhadap pengusaha tersebut agar tindakan kekerasan semacam ini tidak terulang lagi di masa depan. Selain itu, pihak berwenang juga perlu memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat tentang pentingnya penyelesaian masalah dengan cara yang baik dan benar, tanpa menggunakan kekerasan. Selain itu, perlunya pembinaan dan penegakan hukum yang lebih ketat terhadap penggunaan senjata api di masyarakat. Pengusaha yang menggunakan senjata api secara sembrono harus dikenakan sanksi yang tegas sebagai pelajaran bagi orang lain agar tidak melakukan hal serupa. Diharapkan kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak, dan tidak ada lagi tindakan kekerasan yang dilakukan dengan menggunakan senjata api di masyarakat. Sebagai masyarakat yang baik, kita harus menjaga kedamaian dan keamanan bersama tanpa perlu resort pada tindakan yang melanggar hukum. Semoga ke depannya tidak ada lagi berita serupa yang terjadi di Indonesia.