Kontestasi 3 tokoh perempuan di Pilgub Jatim 2024 menunjukkan kemajuan kesetaraan gender. Dosen Unair menilai inklusifitas kepemimpinan semakin meningkat. Saya melihat berita tersebut sebagai sebuah langkah positif dalam mengangkat peran perempuan di dunia politik Indonesia. Keterlibatan tiga calon perempuan yang kuat dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) menunjukkan bahwa kesetaraan gender dalam politik semakin mendapat perhatian yang lebih besar. Ini tentu memberikan harapan akan adanya kemajuan lebih lanjut dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di masa depan. Selain itu, penampilan ketiga calon perempuan tersebut juga memberikan inspirasi bagi perempuan lain untuk tidak takut terlibat dalam dunia politik. Hal ini dapat memicu peningkatan partisipasi perempuan dalam proses politik, sehingga suara mereka dapat semakin didengar dan diakomodir dalam pengambilan keputusan yang bersifat publik. Namun demikian, terlepas dari seberapa besar implikasi yang dihasilkan oleh keberhasilan ketiga srikandi tersebut, masih terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perempuan dalam meraih posisi politik yang lebih tinggi. Masih banyak diskriminasi dan stereotip yang melekat pada perempuan dalam dunia politik, sehingga perlu adanya upaya lebih lanjut untuk mengubah mindset dan budaya politik yang masih dominan oleh laki-laki. Diharapkan bahwa keberhasilan ketiga srikandi Pilgub Jatim ini dapat menjadi awal dari perubahan yang lebih besar dalam dunia politik Indonesia, di mana perempuan tidak hanya dipandang sebagai pelengkap atau penyeimbang, tetapi juga sebagai pemimpin yang mampu memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa. Maka dari itu, dukungan dan pemahaman dari masyarakat serta para pemimpin politik sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan politik yang lebih inklusif dan merata bagi semua golongan, tanpa terkecuali.