Ketujuh remaja tersebut diduga kelompok remaja yang hendak tawuran lalu kabur menceburkan diri ke sungai hendak menyeberang saat dibubarkan polisi. Berita mengenai 7 mayat yang ditemukan mengambang di Jatiasih, yang diduga berasal dari kelompok remaja yang terlibat tawuran dan kabur saat dibubarkan oleh polisi, memang sangat mengkhawatirkan. Kejadian ini menunjukkan betapa seriusnya masalah kekerasan remaja di Indonesia, yang dapat mengakibatkan korban jiwa dalam jumlah yang cukup signifikan. Penyebab terjadinya tawuran tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut, apakah karena perseteruan antar kelompok remaja, masalah sosial di lingkungan sekitar, atau faktor lainnya. Penting bagi pihak berwenang untuk melakukan investigasi mendalam agar dapat mencegah kejadian serupa terulang di masa depan. Selain itu, keterlibatan remaja dalam kegiatan tawuran seharusnya menjadi perhatian serius bagi seluruh pihak terkait, termasuk keluarga, sekolah, dan lembaga sosial. Upaya pencegahan yang lebih intensif perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kekerasan di kalangan remaja. Penting juga untuk memperkuat peran polisi dalam menindak para pelaku kekerasan remaja, sehingga masyarakat dapat merasa aman dan nyaman. Selain itu, pendekatan preventif seperti pembinaan dan pendidikan kepada remaja perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya konflik yang berujung pada tawuran. Kita juga sebagai masyarakat perlu memperhatikan lingkungan sekitar untuk dapat memberikan informasi kepada pihak berwenang jika mengetahui adanya potensi tawuran atau kekerasan remaja. Dengan kerjasama yang baik antara masyarakat dan pihak berwenang, diharapkan kejadian tragis seperti ini dapat dihindari di masa depan. Terakhir, sebagai individu, kita juga perlu mengajarkan kepada generasi muda pentingnya nilai-nilai kehidupan yang damai dan saling menghormati. Dengan demikian, diharapkan kekerasan remaja dapat diminimalisir dan lingkungan kita menjadi lebih aman dan harmonis.