Polisi mengatakan ketujuh orang tersebut diduga menceburkan diri ke kali saat melihat patroli yang dilakukan kepolisian pada Sabtu (21/9/2024) malam. Berita mengenai tewasnya 7 orang di Kali Bekasi yang diduga karena nekat ceburkan diri setelah panik adanya patroli sangatlah mengkhawatirkan. Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya keberadaan penjagaan dan patroli yang dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun, di sisi lain, hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas dari tindakan patroli tersebut. Dari berita yang disampaikan, terlihat bahwa reaksi para korban yang panik saat melihat ada patroli mengakibatkan tindakan nekat mereka untuk mencari tempat yang aman dengan cara melompat ke sungai. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat perlu diberikan pemahaman dan edukasi yang cukup mengenai cara bertindak yang aman saat ada situasi yang menegangkan atau darurat. Selain itu, perlu juga dilakukan analisis mengenai kondisi psikologis para korban, apakah mereka memiliki gangguan kejiwaan atau tekanan mental yang berat sehingga bereaksi secara impulsif dan nekat. Hal ini penting untuk diperhatikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Pihak berwenang seharusnya juga mengevaluasi strategi patroli yang dilakukan, apakah sudah cukup efektif dan mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat atau justru menimbulkan ketakutan dan kepanikan yang tidak diinginkan. Pemahaman mengenai tugas dan fungsi dari petugas patroli juga perlu ditingkatkan, agar masyarakat tidak merasa terancam atau dikawal dengan cara yang tidak manusiawi. Diharapkan kejadian seperti ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, baik masyarakat maupun aparat keamanan, untuk lebih meningkatkan koordinasi dan komunikasi guna mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan. Keamanan dan keselamatan masyarakat harus tetap menjadi prioritas utama dalam setiap tindakan yang dilakukan.