Loading...
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Haniva Hasna menilai, akar permasalahan dari kasus penemuan 7 mayat remaja di Kali Bekasi adalah tawuran.
Berita mengenai penemuan 7 mayat remaja di Kali Bekasi yang diduga terlibat dalam tawuran merupakan hal yang sangat memprihatinkan. Menurut kriminolog, tawuran adalah akar dari permasalahan ini. Tawuran seringkali menjadi pemicu dari tindakan kekerasan yang lebih serius seperti pembunuhan.
Tawuran sendiri biasanya dipicu oleh berbagai faktor seperti ego remaja, teritorialitas, konflik antargeng, ataupun ketidakmampuan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai. Seringkali tawuran juga dipengaruhi oleh konsumsi alkohol atau narkoba yang dapat membuat individu kehilangan kendali diri dan melakukan tindakan kekerasan.
Penemuan 7 mayat remaja ini seharusnya menjadi titik balik bagi kita semua untuk lebih serius dalam menangani masalah tawuran di kalangan remaja. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan keluarga perlu bekerja sama dalam memberikan pemahaman yang lebih baik kepada remaja mengenai pentingnya perdamaian dan penyelesaian konflik secara dewasa.
Selain itu, penegakan hukum juga perlu diperketat untuk memberikan efek jera kepada pelaku tawuran. Pelaku tawuran harus dihukum secara adil dan tegas agar bisa menjadi efek jera bagi remaja lainnya. Langkah preventif seperti pembentukan komunitas anti-tawuran dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keberagaman dan perdamaian juga perlu terus ditingkatkan.
Kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat sangatlah penting dalam mengatasi masalah tawuran ini. Kita semua harus bersatu dalam memberikan pendidikan yang baik kepada generasi muda agar mereka tidak terjerumus ke dalam prilaku kekerasan dan tawuran yang dapat merugikan diri sendiri serta orang lain.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment