Warga mengatakan, tidak pernah ada tawuran di dekat lokasi gubuk yang dijadikan tempat 60 remaja berkumpul dan pesta miras. Berita tentang tujuh remaja yang tewas di Kali Bekasi karena diduga hendak tawuran adalah sangat mengejutkan dan memilukan. Kejadian tersebut mengingatkan kita akan bahaya dari tindakan kekerasan remaja yang seringkali berujung pada kematian. Hal ini menunjukkan perlunya peran aktif dari keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mendidik remaja tentang pentingnya toleransi, keberanian untuk menyelesaikan konflik secara damai, dan lebih menghargai kehidupan sesama. Kejadian tragis ini juga seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter dan penanganan kasus kekerasan remaja. Selain itu, penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan juga diperlukan untuk memberikan efek jera dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang. Selain itu, peran keluarga juga sangat penting dalam membimbing anak-anaknya agar tidak terlibat dalam perilaku kekerasan. Orang tua perlu memberikan pengawasan yang baik terhadap pergaulan anak-anaknya, memberikan pemahaman tentang nilai-nilai moral dan etika, serta menjadi contoh yang baik dalam mengatasi konflik dengan cara yang damai. Warga sekitar Kali Bekasi juga perlu memberikan dukungan dan kerja sama dengan pihak berwajib dalam menyelesaikan kasus ini. Melaporkan informasi yang akurat dan berguna kepada aparat keamanan dapat membantu dalam proses penyelidikan dan penegakan hukum terhadap kasus ini. Diharapkan kejadian ini juga dapat menjadi pelajaran bagi remaja lainnya untuk tidak terlibat dalam tindakan kekerasan dan memilih jalan damai dalam menyelesaikan konflik. Semua pihak harus bekerja sama untuk mencegah terjadinya tragedi serupa di masa depan dan menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi generasi mendatang. Semoga para korban dapat mendapatkan keadilan dan damai seluruh keluarga mereka.