Tersangka merasa puas karena sudah meluapkan dendamnya untuk menyiramkan air keras pada saat tawuran. Saya merasa sangat miris dan prihatin ketika mendengar berita mengenai kasus penyiraman air keras terhadap polisi tersebut. Tindakan tersebut sangat tidak manusiawi dan tidak dapat diterima dalam masyarakat yang beradab. Dendam pribadi seharusnya tidak dijadikan alasan untuk melakukan kekerasan terhadap sesama, apalagi hingga menyebabkan korban mengalami kecacatan yang parah seperti buta pada salah satu mata. Kasus ini seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua bahwa kekerasan tidak akan pernah membawa kebaikan dan penyelesaian yang baik dalam konflik. Seharusnya, jika terdapat perbedaan pendapat atau konflik, kita seharusnya menyelesaikannya dengan cara-cara yang damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Menyerang atau melukai orang lain hanya akan menambah masalah dan memperburuk kondisi. Selain itu, tindakan penyiraman air keras juga menunjukkan bahwa perlunya pemahaman yang lebih baik tentang cara mengelola emosi dan mengendalikan diri dalam situasi yang sulit. Kita harus belajar untuk tidak terbawa emosi secara berlebihan hingga melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Saya berharap penegakan hukum akan berjalan dengan adil dan tegas terhadap pelaku penyiraman air keras ini. Kejahatan harus dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku agar dapat menjadi pelajaran bagi orang lain untuk tidak mengulangi tindakan serupa. Semoga korban dapat mendapatkan keadilan dan pemulihan yang cepat dari traumanya. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang.