Dendam masa lalu menjadi alasan pelaku tawuran siram air keras ke dua anggota Tim Patroli Presisi Polda Metro Jaya di Jakarta Barat. Menurut saya, berita mengenai pelaku tawuran yang menyiram air keras ke polisi di Jakarta Barat sangat mengkhawatirkan. Tindakan tersebut jelas melanggar hukum dan tidak bisa diterima dalam masyarakat yang beradab. Dendam masa lalu seharusnya tidak menjadi alasan untuk melakukan tindakan kekerasan, apalagi terhadap aparat kepolisian yang seharusnya dihormati sebagai penegak hukum dan menjaga keamanan masyarakat. Tawuran sendiri merupakan masalah sosial yang terus menjadi perhatian, dan tindakan keras seperti menyiram air keras menunjukkan bahwa penyelesaian konflik dengan kekerasan semakin menjadi budaya negatif di tengah masyarakat. Pelaku tawuran seharusnya mencari jalan damai untuk menyelesaikan permasalahan daripada memilih aksi kekerasan yang hanya akan menimbulkan dampak buruk bagi semua pihak terutama korban yang tidak bersalah. Tindakan menyiram air keras ke polisi juga membuat kondisi keamanan semakin rentan dan membahayakan kehidupan masyarakat yang seharusnya dilindungi oleh kepolisian. Hal ini menunjukkan bahwa penegakan hukum dan penindakan terhadap pelaku tawuran perlu diperketat agar masyarakat dapat hidup dalam suasana aman dan tenteram tanpa rasa takut akan kekerasan. Saya berharap pelaku tawuran ini segera ditangkap dan diberikan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya. Selain itu, perlu adanya pembinaan dan pendidikan bagi para pelaku tawuran agar mereka bisa lebih memahami pentingnya kedamaian dan toleransi dalam menjalin hubungan dengan sesama. Edukasi yang baik tentang pentingnya penyelesaian konflik secara damai dan menghormati hukum harus dilakukan agar kasus seperti ini tidak terulang di masa depan. Semoga kejadian ini juga menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk tidak membiarkan dendam masa lalu menguasai pikiran dan tindakan.