APP dikeroyok saat memesan transportasi online di Mampang Prapatan. Korban diteriaki maling. Saya merasa prihatin dan kecewa atas kejadian tersebut. Kekerasan atau tindakan main hakim sendiri tidak pernah dapat dibenarkan dalam menyelesaikan konflik. Tindakan dikeroyok tersebut seharusnya tidak terjadi dan seharusnya diselesaikan melalui jalur hukum yang tepat. Sebagai perusahaan besar dan terkenal, APP seharusnya lebih berhati-hati dalam menjaga citra dan reputasinya. Keterlibatan karyawan atau pegawai dalam tindakan kekerasan jelas merugikan perusahaan dan akan berdampak buruk pada citra perusahaan tersebut. Sebagai perusahaan besar, APP seharusnya memberikan contoh yang baik dan menyelesaikan masalah dengan cara-cara yang legal dan sesuai aturan. Saya juga berharap pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini dan menindaklanjuti para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Kekerasan tidak akan pernah membawa keadilan dan kebenaran, malahan akan menimbulkan masalah baru. Saya berharap tindakan penegakan hukum yang tegas dapat memberikan efek jera kepada para pelaku sehingga kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Selain itu, APP juga seharusnya melakukan evaluasi internal terhadap kinerja dan perilaku karyawan mereka. Pelaku kekerasan yang merupakan bagian dari perusahaan harus diambil tindakan tegas dan tidak dibiarkan untuk terus bekerja di perusahaan tersebut. Karyawan yang terlibat dalam tindakan kriminal tidak seharusnya menjadi bagian dari perusahaan yang bertanggung jawab dan berkomitmen pada prinsip-prinsip etika. Terakhir, penting bagi semua pihak untuk belajar dari kejadian ini bahwa penyelesaian konflik harus dilakukan dengan cara yang santun, damai, dan sesuai dengan hukum. Kekerasan tidak akan pernah membawa solusi, malahan hanya akan menimbulkan masalah yang lebih besar. Semoga kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk selalu menjaga sikap dan perilaku dalam menyelesaikan konflik.