Heru menilai bahwa wilayah pesisir utara Jakarta rentan banjir rob akibat pasang laut, dan berpotensi mengalami abrasi karena perubahan iklim. Berita mengenai dukungan Pj. Gubernur Heru terhadap perlindungan wilayah pesisir dan pemanfaatan hutan mangrove sebagai solusi efektif merupakan langkah yang sangat positif dalam menjaga ekosistem pesisir dan meningkatkan ketahanan lingkungan. Dalam konteks perubahan iklim dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati, perlindungan terhadap wilayah pesisir—khususnya hutan mangrove—sangat penting untuk dilaksanakan. Hutan mangrove memiliki peran yang krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Selain sebagai habitat bagi berbagai spesies, mangrove juga berfungsi sebagai penyangga alami yang melindungi wilayah pesisir dari gelombang tinggi, abrasi, dan ancaman pemanasan global. Penelitian menunjukkan bahwa hutan mangrove dapat mengurangi dampak bencana alam, seperti tsunami dan banjir, sehingga keberadaannya sangat berkontribusi terhadap keamanan masyarakat pesisir. Pernyataan dukungan dari pihak pemerintah, dalam hal ini Pj. Gubernur Heru, menunjukkan kesadaran akan pentingnya aksi kolektif dalam melindungi lingkungan. Ini juga menandakan bahwa pemerintah memiliki komitmen untuk mengintegrasikan isu lingkungan dalam kebijakan publik. Dukungan ini harus berlanjut dengan implementasi program yang konkret, seperti rehabilitasi lahan mangrove yang rusak, serta pelibatan masyarakat lokal dalam konservasi. Pelibatan masyarakat sangat penting karena mereka adalah pihak yang paling berdampak oleh kondisi lingkungan. Dengan melibatkan mereka dalam program konservasi hutan mangrove, tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan, tetapi juga menciptakan kesempatan kerja yang berkelanjutan untuk mendukung ekonomi lokal. Pendidikan dan sosialisasi tentang manfaat hutan mangrove juga perlu ditingkatkan agar lebih banyak orang memahami pentingnya menjaga ekosistem ini. Namun, untuk mencapai tujuan perlindungan pesisir yang efektif, kolaborasi lintas sektoral menjadi sangat diperlukan. Ini termasuk kerja sama antara pemerintah, NGO, akademisi, dan masyarakat. Perlu adanya strategi yang terukur dan transparan untuk memantau perkembangan pelaksanaan program-program tersebut. Evaluasi berkala juga harus dilakukan agar bisa menyesuaikan pendekatan dan mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu, penting juga untuk menyadari bahwa perlindungan mangrove tidak hanya terbatas pada pengembangan kebijakan, tetapi juga harus diimbangi dengan tindakan nyata di lapangan. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran yang merusak hutan mangrove—seperti penebangan ilegal dan konversi lahan—juga merupakan bagian penting dari upaya perlindungan. Kesadaran yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak dapat mendorong terciptanya lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Dengan memperkuat ekosistem pesisir melalui hutan mangrove, kita tidak hanya melindungi alam, tetapi juga mendukung kehidupan masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam. Dukungan Gubernur Heru ini seharusnya menjadi langkah awal menuju perubahan yang lebih besar dalam perlindungan lingkungan.