Loading...
Anggota DPD RI Alfiansyah Komeng melontarkan candaan saat rapat paripurna pemilihan pimpinan MPR periode 2024-2029 dari dari unsur DPD.
Berita dengan judul “Di Rapat Pemilihan Pimpinan MPR, Komeng: Anak Muda Perlu, Jangan sampai yang Daftar Anakonda” menarik untuk diulas, terutama dalam konteks pentingnya peran generasi muda dalam politik dan kepemimpinan di Indonesia. Pernyataan tersebut mengindikasikan adanya kebutuhan mendesak untuk melibatkan lebih banyak anak muda dalam proses pengambilan keputusan, terutama di lembaga-lembaga tinggi negara seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Pertama, pernyataan Komeng merujuk pada kekhawatiran bahwa jika anak muda tidak diberi ruang, maka posisi-posisi strategis akan lebih mungkin diisi oleh mereka yang mungkin telah lama berkecimpung di dunia politik, atau yang tidak relevan lagi dengan aspirasikan generasi muda. Istilah “Anakonda” dalam konteks ini dapat diartikan sebagai penggambaran figur-figur politik yang mungkin sudah ketinggalan zaman atau tidak mampu berpikir maju. Hal ini menunjukkan bahwa ada tantangan untuk memperbarui kepemimpinan agar lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Kedua, pentingnya keterlibatan anak muda dalam politik tidak bisa dipandang sebelah mata. Generasi muda membawa perspektif yang segar, inovatif, dan lebih adaptif terhadap perubahan zaman. Mereka seringkali lebih peka terhadap isu-isu sosial dan lingkungan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari, dan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk mengkomunikasikan ide-ide serta memperjuangkan kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, melibatkan mereka dalam proses politik menjadi krusial bagi masa depan demokrasi di Indonesia.
Selain itu, proses pemilihan pimpinan MPR harus mencerminkan keberagaman dan inklusivitas. Anak muda, sebagai kelompok yang jumlahnya signifikan dalam demografi Indonesia, harus diberikan suara dan kesempatan untuk berkontribusi. Dengan melibatkan generasi muda, MPR sebagai lembaga tidak hanya memperkuat legitimasi, tetapi juga memastikan bahwa kebijakan dan program yang dihasilkan lebih relevan dengan konteks masyarakat yang lebih luas.
Kesimpulannya, pernyataan Komeng menyoroti pentingnya melibatkan anak muda dalam panggung politik. Jika anak muda tidak diberi kesempatan dan ruang yang cukup, sarat risiko akan terjadinya stagnasi pemikiran dan inovasi dalam kepemimpinan. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pemangku kepentingan, termasuk partai politik dan lembaga negara, untuk menyusun strategi guna memberdayakan generasi muda agar dapat berpartisipasi secara aktif dalam politik dan pengambilan keputusan yang akan berdampak langsung pada masa depan bangsa.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment