Pakai Face Recognition, Polisi Identifikasi Pria yang Banting Kekasihnya di Jalan Mahakam Jaksel

4 October, 2024
3


Loading...
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi mengatakan identitas pelaku terungkap melalui teknologi Face Recognition (FR).
Berita mengenai penggunaan teknologi pengenalan wajah (face recognition) oleh kepolisian untuk mengidentifikasi pelaku kekerasan merupakan perkembangan yang cukup signifikan dalam upaya penegakan hukum di Indonesia. Teknologi ini menawarkan solusi yang lebih cepat dan efisien dalam menangkap pelaku tindak kriminal. Dalam kasus pria yang membanting kekasihnya di Jalan Mahakam, Jakarta Selatan, penggunaan teknologi ini menunjukkan cara modern dalam menangani masalah kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan berbasis gender. Menggunakan pengenalan wajah, polisi dapat mempercepat proses identifikasi pelaku, terutama pada kasus yang terjadi di ruang publik. Dalam banyak kasus kekerasan, saksi mungkin terbatas atau bahkan tidak ada, sehingga pengenalan wajah dapat menjadi alat yang sangat berharga. Hal ini tidak hanya membantu penegakan hukum, tetapi juga memberikan sinyal kepada masyarakat bahwa tindakan kekerasan tidak akan ditoleransi. Ini bisa menjadi pendorong untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Namun, meskipun teknologi ini memiliki banyak keuntungan, ada beberapa pertimbangan etis dan privasi yang harus diperhatikan. Penggunaan pengenalan wajah sering kali memicu perdebatan mengenai privasi individu, serta potensi penyalahgunaan data. Jika data pengenalan wajah ini tidak dikelola dengan baik, bisa saja terjadi pelanggaran privasi atau diskriminasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi kepolisian untuk menetapkan kebijakan yang ketat mengenai penggunaan teknologi ini, agar hak-hak individu tetap terjaga. Di sisi lain, keberhasilan penggunaan teknologi ini juga tergantung pada kesiapan infrastruktur dan pelatihan aparat. Teknologi canggih tanpa dukungan yang memadai bisa menghambat penerapannya. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memastikan bahwa usaha digitalisasi dalam penegakan hukum disertai dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Pelatihan dan pemahaman yang baik tentang bagaimana cara menggunakan teknologi ini secara efektif dan etis sangat krusial. Hal lain yang perlu dicermati adalah potensi stigma yang bisa muncul akibat penggunaan teknologi pengenalan wajah, terutama jika ada kesalahan identifikasi. Kesalahan dalam proses identifikasi bisa berdampak buruk bagi individu yang tidak bersalah. Oleh karena itu, pihak kepolisian harus menjamin bahwa setiap langkah diambil dengan kehati-hatian dan prosedur yang ketat untuk mengurangi risiko tersebut. Kesimpulannya, penggunaan teknologi pengenalan wajah oleh polisi dalam kasus kekerasan menunjukkan kemajuan dalam penegakan hukum modern. Meskipun ada tantangan dan risiko yang harus dihadapi, manfaat yang ditawarkan teknologi ini dalam menangani tindak kekerasan patut mendapatkan perhatian. Dengan pendekatan yang hati-hati dan etis, teknologi ini bisa berkontribusi besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan menegakkan keadilan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment