Loading...
NU Care-Lazisnumengajak dai milenial kondang Habib Husein Ja’far Al Hadar dan Onadio Leonardo (Onad).
Berita tentang acara Maulid Nabi yang diadakan oleh Lazisnu PBNU dan dihadiri oleh tokoh-tokoh populer seperti Habib Husein Jafar dan Onad di Jakarta Selatan menunjukkan langkah strategis dalam menjangkau generasi muda, khususnya Gen Z dan Milenial. Menyelaraskan acara keagamaan dengan elemen yang menarik bagi generasi muda adalah pendekatan yang perlu diapresiasi. Mengingat bahwa Gen Z dan Milenial seringkali disibukkan dengan berbagai tuntutan kehidupan modern serta dihadapkan pada tantangan zaman, penyajian acara keagamaan dengan cara yang lebih menarik dapat menjadi bridge antara nilai-nilai tradisional dan modern.
Selain itu, penggunaan figur publik yang dekat dengan generasi muda seperti Onad, seorang komedian, dapat membantu menarik perhatian mereka. Hal ini penting karena banyak orang tua dan pemuka agama sering kali merasa kesulitan untuk membuat generasi muda tertarik dengan kegiatan keagamaan. Dengan ada kehadiran tokoh-tokoh ini, diharapkan akan menciptakan suasana yang lebih akrab dan menyenangkan, sehingga para peserta dapat lebih mudah mencerna pesan-pesan yang disampaikan.
Namun, perlu diingat bahwa dalam menyampaikan acara keagamaan, harus ada keseimbangan antara hiburan dan substansi. Meskipun tujuan utama dari perayaan Maulid Nabi adalah untuk memperingati kelahiran Rasulullah Muhammad SAW dan meneguhkan kembali ajaran-Nya, elemen hiburan seharusnya bukan menjadi komponen utama dalam acara tersebut. Oleh karena itu, panitia harus memastikan bahwa meski ada unsur hiburan, inti dari perayaan tersebut tetap terjaga dan peserta dapat merasakan makna mendalam dari peringatan Maulid Nabi.
Di sisi lain, langkah ini juga menunjukkan bahwa ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) berusaha untuk bersikap adaptif terhadap perubahan zaman. Selain mengajak generasi muda untuk memperdalam pengetahuan keagamaan, mereka juga menunjukkan bahwa kegiatan keagamaan bisa dikemas dengan cara yang lebih modern. Ini adalah langkah positif untuk mempertahankan eksistensi nilai-nilai Islam di tengah pergeseran budaya dan gaya hidup yang terjadi di masyarakat.
Namun, tantangan ke depan adalah bagaimana mempertahankan minat generasi muda setelah acara tersebut. Memang penting untuk menarik perhatian mereka, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana menjaga keterlibatan mereka dalam aktivitas keagamaan setelah acara. Hal ini bisa dilakukan dengan menyediakan forum diskusi atau komunitas yang dapat membantu mereka memahami lebih dalam mengenai ajaran agama, bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, serta meningkatkan rasa kebersamaan di antara anggota komunitas.
Akhirnya, acara seperti ini bisa menjadi cermin bagi organisasi keagamaan lainnya untuk mengambil langkah-langkah serupa dalam mendekati generasi muda. Kesadaran akan pentingnya inovasi dalam melakukan pendekatan bisa menjadi kunci untuk menjaga relevansi nilai-nilai keagamaan. Dengan demikian, perayaan Maulid Nabi yang melibatkan elemen-entertainment seperti ini bukan hanya menjadi acara seremonial semata, tetapi juga sebagai upaya pembentukan karakter generasi muda yang lebih baik, yang memiliki kedalaman spiritual sekaligus tetap bisa menikmati aspek-aspek modern dalam kehidupan.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment