Sejak pukul 07.00 hingga 11.24 WIB, tak ada pergerakan apapun baik keluarga korban maupun mobil ambulans. Berita tentang posko ante mortem dan post mortem di RS Polri yang terlihat lengang sejak Sabtu pagi menyoroti berbagai aspek penting yang perlu dipertimbangkan. Pertama-tama, keberadaan posko tersebut adalah hal yang krusial dalam situasi di mana banyak keluarga berlarut-larut menunggu kepastian mengenai nasib orang-orang terkasih mereka. Posko ante mortem biasanya didirikan untuk mengumpulkan informasi tentang orang hilang, sedangkan post mortem berkaitan dengan penanganan identifikasi jenazah. Ketika suatu posko semacam itu tampak sepi, ini bisa menimbulkan pertanyaan tentang dampak yang ditimbulkan oleh situasi tersebut kepada keluarga yang sedang berduka. Kedua, ketidakaktifan posko ini mungkin menunjukkan bahwa belum ada keluarga yang datang untuk mencari informasi atau mungkin mereka telah menerima kabar yang cukup untuk tidak lagi mengharapkan adanya penemuan baru. Dalam konteks ini, penting untuk menilai komunikasi yang telah dilakukan oleh pihak berwenang. Jika informasi mengenai situasi terkini, misalnya, sudah disampaikan dengan jelas dan transparan, maka mungkin keluarga merasa tidak perlu datang langsung. Namun, jika terjadi kurangnya informasi, ini bisa menjadi hal yang problematik dan menambah beban emosional bagi keluarga korban. Selanjutnya, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan pihak berwenang sangat penting untuk memastikan bahwa semua prosedur identifikasi dilakukan dengan baik. Keberadaan posko yang lengang juga bisa dikaitkan dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sistem yang ada. Apakah mereka merasa aman dan percaya bahwa posko tersebut akan memberikan mereka informasi yang dibutuhkan? Kepercayaan ini sangat vital, terutama dalam situasi yang penuh emosional seperti kehilangan seseorang. Aksesibilitas dan kesiapan layanan juga perlu dicermati. Mungkin saja ada kendala logistik yang memengaruhi kedatangan keluarga ke posko. Ini bisa meliputi jarak, transportasi, atau bahkan kondisi psikis dari keluarga yang sedang berduka. Dalam hal ini, penyediaan layanan dukungan psikologis di sekitar posko bisa sangat membantu. Penanganan yang sensitif terhadap kebutuhan psikologis keluarga menjadi sangat penting, terutama di masa-masa sulit seperti ini. Menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian seperti ini, sangat penting bagi pihak berwenang untuk terus aktif memperbaharui informasi kepada publik. Masyarakat harus tahu bahwa mereka memiliki akses untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dan terdapat saluran komunikasi yang dapat diandalkan. Hal ini akan membantu mengurangi ketakutan dan kecemasan di masyarakat. Dalam kesimpulannya, berita tentang posko yang lengang di RS Polri menyoroti tantangan dan kompleksitas yang ada dalam penanganan olehraga bencana maupun kejadian-kejadian tragis. Di samping itu, hal ini menunjukkan pentingnya komunikasi yang efektif dan layanan yang responsif. Harus ada upaya yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa keluarga korban merasa didukung dan terinformasi dengan baik, untuk mengurangi rasa kehilangan dan ketidakpastian yang mereka alami.