Ismaya Tuding Maraknya Galian C Jadi Penyebab Krisis Air di Karangasem

3 November, 2024
4


Loading...
Cawabup I Ketut Putra Ismaya Jaya menyoroti galian C di Karangasem sebagai penyebab krisis air bersih. Ia berjanji akan lakukan penghijauan jika terpilih.
Berita yang berjudul "Ismaya Tuding Maraknya Galian C Jadi Penyebab Krisis Air di Karangasem" menggambarkan situasi yang kompleks berkaitan dengan dampak aktivitas pertambangan galian C terhadap sumber daya air di daerah Karangasem. Ismaya, selaku pihak yang menyoroti masalah ini, menyampaikan keprihatinannya akan krisis air yang terjadi di wilayah tersebut, sembari menyatakan bahwa aktivitas galian C yang tidak terkelola dengan baik telah berkontribusi pada kondisi ini. Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa galian C, yang mencakup kegiatan penambangan pasir, kerikil, dan batu, sering kali dilakukan tanpa memperhatikan regulasi lingkungan yang ada. Penambangan yang berlebihan dan tidak bertanggung jawab dapat merusak ekosistem dan sumber daya air yang ada. Dalam konteks Karangasem, wilayah yang dikenal dengan keindahan alamnya, aktivitas ini dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas air yang tersedia bagi masyarakat. Sebagai respons terhadap pernyataan Ismaya, perlu ada evaluasi yang lebih mendalam mengenai perizinan dan praktik galian C di daerah tersebut. Apakah ada pengawasan yang memadai dari pemerintah? Apakah para penambang mengikuti prosedur yang ditetapkan untuk melindungi lingkungan? Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk dijawab agar langkah solusi dapat diambil. Jika aktivitas galian C terbukti mengganggu keseimbangan ekologis, maka harus ada tindakan tegas untuk menghentikan praktik tersebut atau menerapkan metode pertambangan yang lebih ramah lingkungan. Selanjutnya, krisis air merupakan masalah yang tak bisa dianggap remeh. Di era perubahan iklim ini, sumber daya air semakin terancam, baik karena pencemaran, penurunan kualitas, maupun berkurangnya persediaan akibat aktivitas manusia. Dalam hal ini, masyarakat Karangasem harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan mengenai pengelolaan sumber daya air. Edukasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan juga perlu ditingkatkan, sehingga masyarakat berperan aktif dalam menjaga kelestarian sumber daya air. Selain itu, solusi jangka panjang perlu dipertimbangkan. Pemulihan sumber daya air tidak hanya bergantung pada penghentian aktivitas galian C, tetapi juga pada upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Ini bisa mencakup pembentukan sistem recharge area, penghijauan, serta pemanfaatan teknologi untuk pengolahan dan distribusi air yang lebih efisien. Akhirnya, kasus yang terjadi di Karangasem ini adalah pengingat pentingnya keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungan lingkungan. Semua pihak, mulai dari pemerintah, pengusaha, hingga masyarakat, harus bekerja sama untuk mencari solusi yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan demi masa depan generasi mendatang.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment