Calon bupati Karangasem I Gede Dana mengusulkan Perda penanggulangan bencana erupsi Gunung Agung, siapkan cadangan pangan, dan program layanan kesehatan gratis. Berita mengenai antisipasi erupsi Gunung Agung dan upaya penyampaian Perda Cadangan Pangan menunjukkan perhatian serius pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana alam. Gunung Agung, sebagai salah satu gunung berapi aktif di Indonesia, memiliki sejarah erupsi yang cukup berbahaya, dan upaya untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan tersebut adalah langkah bijak dan proaktif. Ini mencerminkan kesadaran dan kepedulian pemerintah terhadap keselamatan masyarakat, serta upaya untuk meminimalkan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh bencana. Perda (Peraturan Daerah) tentang cadangan pangan menjadi sangat penting dalam konteks ini. Ketika bencana alam terjadi, pasokan pangan sering kali terganggu, baik karena kerusakan infrastruktur, evakuasi penduduk, maupun faktor lainnya. Dengan adanya cadangan pangan yang cukup, masyarakat akan lebih siap menghadapi keadaan darurat. Langkah ini tidak hanya relevan untuk bencana erupsi, tetapi juga untuk bentuk bencana lainnya, seperti banjir atau tanah longsor, yang sering terjadi di Indonesia. Penyediaan cadangan pangan juga perlu didukung dengan manajemen logistik yang baik. Pemerintah daerah harus memastikan bahwa cadangan yang disiapkan tidak hanya cukup, tetapi juga terdistribusi dengan efektif ke wilayah yang paling terdampak. Ini termasuk pembentukan sistem pendistribusian yang efisien, pelatihan relawan, serta komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Tanpa sistem pendistribusian yang handal, bahkan cadangan pangan yang melimpah pun tidak akan memberikan manfaat yang berarti. Selain itu, upaya antisipasi ini juga dapat memperkuat daya tahan masyarakat terhadap bencana. Masyarakat yang tereducate dan terbiasa siap menghadapi bencana akan memiliki mentalitas yang lebih kuat saat menghadapi situasi darurat. Oleh karena itu, sosialisasi mengenai pentingnya cadangan pangan dan cara-cara mempersiapkan diri sebelum terjadi bencana harus dilakukan secara masif. Dengan demikian, ketika erupsi atau bencana lainnya terjadi, mereka tidak hanya siap dengan pangan, tetapi juga siap secara mental. Terakhir, langkah pemerintah ini juga harus diimbangi dengan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM), akademisi, dan sektor swasta, untuk mengembangkan strategi yang lebih komprehensif. Kerjasama ini dapat meningkatkan efektivitas program yang dijalankan serta memperluas jangkauan informasi kepada masyarakat. Inisiatif kolaboratif ini juga dapat memberikan akses yang lebih luas terhadap sumber daya dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun ketahanan komunitas menghadapi bencana. Secara keseluruhan, langkah antisipasi terhadap erupsi Gunung Agung melalui Perda Cadangan Pangan adalah langkah positif yang menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat. Diharapkan inisiatif ini dapat dilaksanakan dengan baik dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia yang juga berpotensi menghadapi bencana serupa. Kesadaran akan pentingnya persiapan sebelum bencana adalah kunci untuk mengurangi dampak bencana dan menjaga keberlangsungan hidup masyarakat.