Guru Besar Pariwisata Unud Minta VoA untuk WNA Berulah Dievaluasi

4 November, 2024
7


Loading...
Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana (Unud) I Putu Anom meminta pemberian visa on arrival (VoA) untuk warga negara asing (WNA) dievaluasi.
Berita mengenai permintaan Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana (Unud) untuk mengevaluasi kebijakan Visa on Arrival (VoA) bagi warga negara asing (WNA) yang berkunjung ke Indonesia tentunya menjadi sorotan yang menarik. Permintaan ini tidak hanya berkaitan dengan aspek pariwisata, tapi juga mempengaruhi banyak sektor lain, mulai dari ekonomi hingga sosio-kultural. Penting untuk dicatat bahwa VoA merupakan salah satu langkah strategis dalam menarik lebih banyak turis asing ke Indonesia. Keberadaan kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, seperti yang mungkin dialami oleh banyak negara lain, ada tantangan yang muncul ketika kebijakan tersebut tidak diiringi dengan pengawasan dan evaluasi yang tepat. Hal ini merupakan hal yang wajar, terutama jika terdapat laporan mengenai WNA yang "berulah" atau melakukan tindakan yang merugikan masyarakat setempat. Tanggapan mengenai perlunya evaluasi VoA dapat dilihat dari dua sisi. Di satu sisi, banyak usaha yang telah dilakukan oleh pihak pemerintah dan industri pariwisata untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dan memastikan keamanan serta kenyamanan masyarakat lokal. Namun, jika ada indikasi bahwa kebijakan ini mulai memperlihatkan dampak negatif, maka evaluasi harus dilakukan. Sektor pariwisata sangat rentan terhadap dinamika sosial dan budaya; oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara menarik investasi dan wisatawan serta melindungi hak-hak dan kepentingan masyarakat lokal. Di sisi lain, evaluasi bukan berarti pencabutan kebijakan secara menyeluruh, tetapi lebih kepada penyesuaian dan perbaikan. Mungkin perlu ada penambahan persyaratan atau prosedur bagi WNA yang mendapatkan VoA, untuk memastikan bahwa mereka datang dengan tujuan yang jelas dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Misalnya, program-program edukasi bagi wisatawan yang menjelaskan norma-norma sosial dan budaya di Indonesia mungkin bisa dipertimbangkan. Ada juga tantangan dalam bagaimana mengawasi dan mengendalikan perilaku WNA ketika mereka berada di negara kita. Perlu ada kerja sama antara pemerintah, sektor pariwisata, serta masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pihak. Dengan demikian, kehadiran wisatawan diharapkan tidak hanya memberikan keuntungan bagi industri pariwisata, tetapi juga bagi masyarakat lokal. Oleh karena itu, tanggapan terhadap pernyataan Guru Besar Pariwisata Unud ini maupun berita lain yang sejenis seharusnya dipandang dengan objektif. Setiap kebijakan yang diambil perlu dijadikan ruang untuk evaluasi dan perbaikan, bukan hanya untuk melindungi kepentingan wisatawan, tetapi juga untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat setempat. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan industri pariwisata Indonesia dapat berkembang pesat tanpa mengorbankan nilai-nilai sosial dan budaya yang telah ada.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment