Kepala DLH Bali, I Made Teja, mengungkapkan TPA Suwung sudah overload dan berencana membangun TPA baru berteknologi tinggi di Gianyar untuk pengolahan sampah. Berita tentang pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru di Gianyar sebagai pengganti TPA Suwung di Bali oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) merupakan langkah yang penting dan tepat. TPA Suwung, yang telah berfungsi selama bertahun-tahun, mengalami banyak masalah, termasuk pencemaran lingkungan dan kapasitas yang berlebihan. Pembangunan TPA baru diharapkan dapat memberikan solusi lebih baik dalam pengelolaan sampah di Bali, yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan pariwisata. Salah satu aspek positif dari pembangunan TPA baru ini adalah upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. TPA yang lebih modern dan terencana dengan baik dapat meminimalisir polusi, pengotoran tanah, serta pencemaran udara yang sering terjadi pada tempat pembuangan yang sudah tua dan tidak terkelola dengan baik. Selain itu, pengembangan TPA baru juga dapat menyertakan teknologi yang lebih ramah lingkungan, seperti sistem pengolahan sampah yang memungkinkan pemanfaatan kembali dan daur ulang. Namun, tantangan tetap ada dalam proses pembangunan dan pengoperasian TPA baru ini. Salah satu tantangan terbesar adalah penerimaan dari masyarakat setempat. Dalam banyak kasus, pembangunan TPA sering kali mendapatkan penolakan dari warga karena kekhawatiran akan dampak lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi DLH untuk melakukan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat sekitar, menjelaskan manfaat dan langkah-langkah yang akan diambil untuk memastikan bahwa pengoperasian TPA tidak mengganggu kesejahteraan mereka. Di samping itu, pembangunan TPA baru seharusnya tidak menjadi satu-satunya solusi untuk masalah sampah di Bali. Diperlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah. Edukasi kepada masyarakat tentang pengurangan sampah, penanganan limbah yang bijak, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya daur ulang harus menjadi bagian dari program pengelolaan sampah secara keseluruhan. Masyarakat perlu diajak berperan aktif dalam upaya pengurangan dan pemilahan sampah sejak dari rumah. Hal lain yang juga penting adalah pengintegrasian TPA baru dengan kebijakan dan regulasi yang lebih ketat dalam pengelolaan sampah. Pemerintah harus menegakkan aturan yang jelas mengenai pengelolaan sampah kepada pelaku industri, restoran, hotel, dan sektor lainnya yang berpotensi menyumbang limbah besar. Dengan adanya peraturan yang ketat dan pengawasan yang baik, diharapkan jumlah limbah yang masuk ke TPA dapat dikurangi secara signifikan. Dalam kesimpulannya, pembangunan TPA baru di Gianyar oleh DLH Bali adalah langkah maju yang positif dalam upaya pengelolaan sampah di pulau tersebut. Namun, kesuksesannya akan sangat tergantung pada keterlibatan masyarakat, pemanfaatan teknologi yang tepat, serta penegakan regulasi yang kuat. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, kita bisa berharap agar pengelolaan sampah di Bali bisa lebih baik, menjadikan pulau ini tetap menjadi destinasi yang indah dan bersih.