Calon Gubernur Bali, De Gadjah, menjelaskan pernyataan Prabowo tentang pembangunan Bandara Bali Utara, bukan mengubah Bali menjadi new Singapore atau Hong Kong. Berita yang berjudul 'De Gadjah Jelaskan Maksud Prabowo soal New Singapore dan New Hong Kong' mengangkat isu yang cukup menarik terkait visi pembangunan yang diusulkan oleh Prabowo Subianto, tokoh politik Indonesia yang juga merupakan Menteri Pertahanan. Dalam konteks ini, penyebutan "New Singapore" dan "New Hong Kong" merujuk pada gambaran ambisius tentang bagaimana Indonesia dapat berkembang menjadi negara yang maju dan berdaya saing tinggi, mirip dengan Singapura dan Hong Kong yang dianggap sebagai model-model yang sukses dalam hal ekonomi dan pembangunan. Prabowo, dalam penjelasannya, mungkin ingin menyoroti bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mencapai kemajuan serupa. Dengan sumber daya alam yang melimpah, populasi yang besar, dan posisi geografis yang strategis, Indonesia memiliki segala syarat untuk tumbuh menjadi pusat ekonomi di Asia Tenggara. Namun, untuk mencapai visi tersebut, diperlukan kebijakan yang tepat dan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Namun, di sisi lain, visi ini juga menghadapi sejumlah tantangan. Pertama, permasalahan infrastruktur di Indonesia yang masih memerlukan perhatian serius. Banyak daerah di Indonesia yang masih tertinggal dalam hal akses transportasi dan layanan dasar. Untuk mewujudkan "New Singapore" dan "New Hong Kong", investasi besar dalam infrastruktur menjadi sebuah keharusan. Kedua, tantangan dalam hal birokrasi dan regulasi yang sering kali menjadi penghambat bagi investasi. Proses perizinan yang rumit dan korupsi yang masih ada merupakan masalah serius yang harus diatasi agar visi tersebut dapat direalisasikan. Selanjutnya, penting untuk mempertimbangkan aspek sosial dalam pembangunan. Meskipun fokus pada pertumbuhan ekonomi sangat penting, perhatian juga harus diberikan kepada kesejahteraan masyarakat. Disparitas ekonomi yang besar antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta golongan yang kaya dan miskin, harus menjadi perhatian utama agar pembangunan yang diusulkan tidak hanya menguntungkan segelintir orang. Program-program yang berfokus pada pemerataan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan menjadi sangat vital. Dalam konteks politik, dukungan dari masyarakat dan konsistensi dalam pembuatan kebijakan juga sangat berpengaruh. Narasi yang kuat dan komunikasi yang efektif tentang visi ini perlu dilakukan agar masyarakat memahami dan mendukung arahan pembangunan yang diusulkan. Hal ini juga berkaitan dengan legitimasi pemerintah di mata rakyat, yang akan sangat berpengaruh pada keberhasilan pelaksanaan program-program tersebut. Secara keseluruhan, meski ide untuk menciptakan "New Singapore" dan "New Hong Kong" sangatlah menarik dan penuh harapan, keberhasilan skenario tersebut sangat bergantung pada upaya terkoordinasi dan komprehensif dari semua elemen yang terlibat. Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang disiplin, bukanlah hal yang mustahil bagi Indonesia untuk mencapai pencapaian yang serupa di masa mendatang.