Loading...
Cawabup Bangli I Made Subrata menekankan pentingnya kurikulum nasionalisme di sekolah untuk membangun karakter generasi muda dalam debat Pilbup 2024.
Berita dengan judul "Bangun Nasionalisme Anak Muda, Subrata Ingatkan Pelajaran PMP" menunjukkan pentingnya memperkuat rasa nasionalisme di kalangan generasi muda, yang merupakan tonggak masa depan suatu bangsa. Dalam konteks ini, Subrata tampaknya menekankan nilai-nilai yang diajarkan dalam pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) sebagai salah satu cara untuk membangun kesadaran sosial dan identitas kebangsaan di kalangan pelajar.
Pentingnya nasionalisme di kalangan anak muda tidak bisa diabaikan. Di era globalisasi ini, di mana informasi dan budaya dari berbagai belahan dunia begitu mudah diakses, anak muda seringkali terpapar pada nilai-nilai dan ideologi yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan pengikisan identitas kebangsaan jika tidak diimbangi dengan penguatan rasa cinta tanah air. Pelajaran PMP memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, seperti toleransi, gotong royong, dan saling menghargai, yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, mengingatkan kembali pelajaran PMP tidak hanya sekadar mengulang apa yang telah diajarkan di sekolah, tetapi juga perlu diselaraskan dengan realitas dan tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini. Misalnya, aspek pemahaman tentang keberagaman budaya dan agama di Indonesia harus diintegrasikan dengan sikap toleransi dan hormat kepada sesama. Mengaitkan materi PMP dengan konteks sosial yang aktual akan membuat pelajaran tersebut lebih relevan dan menarik bagi anak muda.
Selain itu, peran orang tua, pendidik, dan masyarakat juga sangat penting dalam membangun nasionalisme anak muda. Selain melalui kurikulum, aktivitas yang melibatkan mereka dalam kegiatan kebudayaan, kegiatan sosial, dan peringatan hari-hari besar nasional dapat menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan rasa kebangsaan. Hal ini dapat mendorong mereka untuk lebih memahami sejarah dan nilai-nilai yang menjadi landasan berdirinya negara ini.
Melihat fenomena yang terjadi saat ini, di mana beberapa kelompok anak muda lebih terdorong untuk mengadopsi budaya asing, penting untuk membangun kesadaran mengenai kekayaan budaya lokal yang dimiliki. Melalui pemahaman akan identitas kebangsaan, anak muda diharapkan mampu menghargai warisan budaya yang ada, sehingga dapat melestarikannya dan menjadikannya bagian dari jati diri mereka.
Akhir kata, usaha untuk membangkitkan nasionalisme di kalangan anak muda melalui penguatan pelajaran PMP adalah langkah yang sangat positif. Namun, perlu diingat bahwa nasionalisme bukan hanya soal mencintai negara, tetapi juga tentang berkontribusi untuk kebaikan bersama. Dengan pendekatan yang holistik dan relevan, kita bisa berharap bahwa generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya bangga akan identitas bangsa, tetapi juga siap berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment