Cawabup Bangli I Gusti Made Winuntara kritik kurangnya digitalisasi pendidikan di Bangli. Dia dorong penguatan internet untuk capai misi Indonesia Emas 2024. Berita dengan judul "Winuntara: Sistem Pendidikan Bangli Era Sedana Arta-Diar Tak Ada Kemajuan!" tentunya menyoroti isu penting terkait sistem pendidikan di daerah Bangli. Dalam konteks perkembangan pendidikan, pernyataan tersebut mengisyaratkan adanya tantangan dan kritikan terhadap kebijakan pendidikan yang ada, khususnya di wilayah yang bersangkutan. Tanggapan terhadap isu ini sangat penting untuk memahami gesekan antara kebijakan, implementasi, dan hasil yang diraih dalam dunia pendidikan. Sistem pendidikan yang stagnan dapat menjadi perhatian serius, karena pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan sebuah daerah. Ketidakseimbangan antara visi dan realisasi program pendidikan dapat menyebabkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Jika Winuntara berpendapat bahwa tidak ada kemajuan selama masa jabatan Sedana Arta dan Diar, itu menimbulkan pertanyaan kritis mengenai efektivitas strategi yang diterapkan dalam sistem pendidikan Bangli. Faktor-faktor seperti kurangnya anggaran, kualitas pengajar, keterlibatan masyarakat, dan sarana prasarana pendidikan harus dievaluasi lebih lanjut. Lebih jauh, penting untuk memahami konteks di balik pernyataan tersebut. Apakah ini merujuk pada aspek tertentu dalam sistem pendidikan, seperti kurikulum, penerapan teknologi, atau hasil akademis siswa? Atau mungkin ada indikasi bahwa partisipasi orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan masih rendah? Semua ini adalah elemen penting yang perlu diteliti agar solusi yang tepat dapat ditemukan. Kritik terhadap suatu sistem tidak selalu berarti bahwa tidak ada usaha yang dilakukan. Mungkin saja ada inisiatif yang belum terpublikasi atau belum terlihat hasilnya. Sebaiknya, penelitian lebih dalam mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan pendidikan sangatlah dibutuhkan. Diskusi dengan stakeholder pendidikan, termasuk guru, siswa, dan orang tua, dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang situasi saat ini. Dalam rangka meningkatkan sistem pendidikan, kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat juga sangat penting. Melibatkan berbagai pihak dalam proses perencanaan dan implementasi strategi pendidikan akan menciptakan rasa memiliki yang lebih dalam, sehingga memudahkan pelaksanaan program yang ada. Selain itu, inovasi dalam pembelajaran seperti memanfaatkan teknologi digital dapat menjadi salah satu cara untuk membawa kemajuan yang diharapkan. Terakhir, evaluasi berkelanjutan dan transparansi dalam melaporkan kemajuan menjadi kunci penting dalam mendorong peningkatan sistem pendidikan. Jika masyarakat bisa melihat progres yang nyata dan berkontribusi dalam proses tersebut, mereka akan lebih terdorong untuk bekerjasama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Semua upaya ini harus berakhir pada satu tujuan yang sama: menyediakan pendidikan yang lebih baik untuk generasi mendatang di Bangli.