Loading...
Presma Undiksha, Kadek Rudiana, ingatkan Mulia-PAS agar tidak terburu-buru dalam membangun Bandara Bali Utara. Perencanaan matang sangat penting.
Berita mengenai pernyataan Ketua Senat Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) yang mengingatkan agar pembangunan Bandara Bali Utara oleh konsorsium Mulia-PAS tidak dilakukan secara tergesa-gesa merupakan sebuah isu penting yang mencerminkan dinamika pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya di Bali. Pendapat tersebut mencerminkan kepedulian terhadap dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang bisa ditimbulkan dari proyek besar ini.
Pertama, pembangunan bandara sebagai sebuah proyek infrastruktur besar tentunya harus mempertimbangkan berbagai aspek. Masyarakat sekitar harus dilibatkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek agar hasilnya dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk mereka. Proyek besar seperti bandara sering kali membawa dampak yang kompleks, mulai dari penggusuran lahan, perubahan penggunaan lahan, hingga dampak terhadap budaya lokal. Oleh karena itu, tidak bisa diputuskan dengan tergesa-gesa tanpa adanya pertimbangan matang terhadap kondisi sosial dan budaya setempat.
Kedua, pentingnya studi kelayakan yang mendalam tidak bisa diabaikan. Proyek pembangunan bandara harus didasari oleh analisis yang komprehensif, meliputi pertimbangan ekonomi, lalu lintas udara, dan kapasitas penanganan penumpang. Jika pembangunan dilakukan tanpa kajian yang mendalam, bukan tidak mungkin proyek tersebut akan menjadi tidak berfungsi sesuai harapan yang malah menimbulkan pemborosan dana dan merugikan masyarakat setempat dalam jangka panjang.
Selanjutnya, tantangan lingkungan yang mungkin timbul juga harus menjadi perhatian utama. Bali, sebagai daerah wisata yang dikenal dengan keindahan alamnya, pasti akan mendapat dampak dari pembangunan bandara. Oleh karena itu, harus ada upaya untuk menjaga ekosistem lokal agar tetap terjaga. Jika pembangunan bandara berpotensi merusak lingkungan, maka harus dipikirkan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan.
Dalam konteks yang lebih luas, berita ini juga menunjukkan keterlibatan mahasiswa dan akademisi dalam diskusi publik mengenai pembangunan infrastruktur. Partisipasi generasi muda dalam proses pengambilan keputusan menunjukkan bahwa masyarakat tidak lagi pasif dalam hal pembangunan. Terlibatnya mahasiswa dalam isu ini bisa menjadi katalisator untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap isu-isu penting yang berkaitan dengan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, pernyataan Presma Undiksha adalah pengingat bahwa dalam rangka membangun infrastruktur, harus ada keseimbangan antara kebutuhan pembangunan dan dampak sosial serta lingkungan yang ditimbulkan. Diperlukan dialog yang konstruktif antara berbagai pihak agar pembangunan yang dilakukan dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat tidak hanya bagi pengembang tetapi juga bagi masyarakat luas serta lingkungan hidup.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment