Seorang pengungsi, Rofinus Beda Tour, meninggal di pengungsian akibat asma setelah erupsi Gunung Lewotobi. Jenazahnya dimakamkan di kampung halamannya. Berita tentang meninggalnya seorang pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi tentu mencerminkan dampak serius yang dihadapi oleh masyarakat di sekitar wilayah tersebut. Kejadian ini menyoroti berbagai aspek penting, mulai dari pengelolaan bencana hingga pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi. Dalam situasi darurat seperti ini, nyawa manusia menjadi prioritas utama yang seharusnya diperhatikan oleh pemerintah dan pihak berwenang. Pertama, erupsi gunung berapi adalah peristiwa alam yang tidak bisa dicegah, namun dampaknya bisa diminimalkan melalui kesiapan dan respons cepat. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana seharusnya dilibatkan dalam program sosialisasi dan pelatihan tentang mitigasi bencana. Selain itu, pemerintah daerah harus memiliki rencana evakuasi yang jelas dan efisien untuk mengurangi risiko yang dihadapi masyarakat ketika bencana terjadi. Kedua, kematian seorang pengungsi di posko menunjukkan bahwa ada masalah dalam manajemen pengungsi dan pemenuhan kebutuhan dasar mereka. Seringkali, dalam situasi darurat, perhatian yang diberikan lebih pada evakuasi daripada pemenuhan kebutuhan kesehatan, makanan, dan sanitasi. Ini menegaskan perlunya evaluasi berkelanjutan terhadap kondisi di posko pengungsian, termasuk pemeriksaan kesehatan dan dukungan psikologis bagi para pengungsi yang mungkin mengalami trauma akibat bencana. Ketiga, media memainkan peran penting dalam menginformasikan publik mengenai situasi terkini dan menggalang dukungan bagi para korban bencana. Dengan meliput berita-berita seperti ini, media dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai situasi di lapangan dan mendorong partisipasi dari berbagai elemen, baik pemerintah, NGO, maupun masyarakat umum untuk bersama-sama membantu mengatasi dampak yang ditimbulkan. Secara keseluruhan, berita mengenai meninggalnya pengungsi di posko setelah erupsi Gunung Lewotobi mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan bencana dan pemenuhan kebutuhan yang layak bagi mereka yang terkena dampak. Setiap pihak memiliki peran dalam memastikan bahwa situasi serupa tidak terulang, dan bahwa kita semua dapat belajar dari peristiwa ini untuk masa depan yang lebih baik dalam penanganan bencana.