Ribuan pengungsi di Flores Timur dan Sikka pascaerupsi Gunung Lewotobi. BNPB siapkan sekolah darurat agar anak-anak tetap bisa belajar. Berita mengenai persiapan tenda sekolah darurat oleh BNPB untuk siswa korban erupsi Lewotobi adalah langkah yang sangat penting dan mendesak. Erupsi gunung berapi tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga mengganggu pendidikan anak-anak yang terdampak. Dalam situasi seperti ini, memastikan bahwa pendidikan tetap dapat berlangsung meski dalam kondisi darurat adalah aspek penting dalam proses pemulihan komunitas. Pendidikan adalah fondasi untuk masa depan generasi muda. Ketika anak-anak tidak dapat bersekolah karena bencana alam, mereka tidak hanya kehilangan waktu belajar, tetapi juga berbagai keterampilan sosial dan emosional yang diperoleh di sekolah. Tenda sekolah darurat yang disediakan oleh BNPB akan memberikan ruang bagi siswa untuk kembali mendapatkan pendidikan meskipun dalam kondisi yang tidak ideal. Ini menunjukkan upaya pemerintah untuk tidak hanya menangani situasi darurat fisik, tetapi juga dampak jangka panjang terhadap pendidikan anak-anak. Selain itu, kehadiran tenda sekolah juga dapat berfungsi sebagai tempat berkumpul bagi komuitas, yang penting untuk memulihkan rasa solidaritas dan dukungan sosial di antara mereka yang terkena dampak. Dalam situasi trauma dan ketidakpastian, keberadaan ruang aman yang mengizinkan anak-anak untuk berinteraksi dan belajar dapat membantu dalam proses penyembuhan psikologis. Pendidikan darurat bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang membantu siswa untuk merasa normal kembali di tengah kekacauan. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan kualitas pendidikan yang diberikan di tenda sekolah darurat tersebut. Perlu ada materi ajar yang relevan, guru yang terampil, dan metode pengajaran yang sesuai dengan situasi darurat. Pelatihan untuk guru dan tenaga pengajar sangat penting agar mereka mampu memberikan dukungan yang tepat kepada siswa. Ini juga merupakan waktu yang tepat untuk melibatkan organisasi non-pemerintah dan komunitas dalam mendukung proses pendidikan di tempat darurat. Terakhir, upaya BNPB ini harus diiringi dengan langkah-langkah lebih lanjut untuk pemulihan jangka panjang. Tenda sekolah darurat adalah solusi sementara, dan perlu direncanakan dengan hati-hati untuk pulih ke keadaan semula. Investasi dalam infrastruktur pendidikan yang tahan bencana sangat penting untuk mencegah terulangnya masalah yang sama di masa depan. Dalam konteks Indonesia yang rawan bencana, pendekatan proaktif seperti ini dapat menjadi model untuk daerah lain yang menghadapi tantangan serupa. Secara keseluruhan, langkah BNPB dalam menyediakan tenda sekolah darurat adalah tindakan kebijakan yang bijaksana dan responsif terhadap kebutuhan mendesak para siswa. Ini menunjukkan bahwa meskipun bencana alam dapat menghancurkan fisik dan mengganggu kehidupan sehari-hari, pendidikan tetap harus menjadi prioritas yang tidak boleh terabaikan.