OJK Beberkan Bahaya Pay Later: Sulit Lamar Kerja hingga Kredit Rumah Ditolak

8 November, 2024
6


Loading...
OJK menyebut bahaya layanan buy now pay later mulai dari risiko tidak dapat melamar kerja hingga ditolak pengajuan kredit rumah. Bagaimana penjelasannya?
Berita mengenai bahaya layanan "pay later" yang disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan gambaran yang memprihatinkan tentang dampak dari penggunaan layanan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena pay later menjadi semakin populer di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, karena menawarkan kemudahan dalam berbelanja tanpa perlu membayar di muka. Namun, OJK menyoroti berbagai risiko yang menyertainya, termasuk dampak terhadap kondisi keuangan individu yang dapat berujung pada kesulitan dalam memperoleh pekerjaan atau bahkan mengajukan kredit rumah. Salah satu poin penting dari pernyataan OJK adalah fakta bahwa penggunaan layanan pay later secara berlebihan dapat menyebabkan pengguna terjebak dalam utang. Banyak konsumen yang beranggapan bahwa dengan metode pembayaran ini, mereka dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Namun, seringkali mereka tidak menyadari bahwa akumulasi utang yang terus menumpuk dapat menjadi beban berat. Ketika tiba waktunya untuk mengajukan pinjaman atau kredit lainnya, catatan kredit yang buruk akibat utang yang belum terbayar dapat menjadi penghalang besar. Hal ini bisa menyebabkan aplikasi pinjaman ditolak, yang berimplikasi pada kemampuan mereka untuk membeli rumah atau memulai bisnis. Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan oleh layanan pay later ini tidak hanya terasa dalam aspek keuangan. Dalam konteks lamar kerja, banyak perusahaan saat ini yang melakukan pemeriksaan riwayat keuangan calon karyawan. Utang yang menumpuk bisa saja tercermin dalam laporan yang buruk, dan hal ini dapat mempengaruhi penilaian perusahaan terhadap integritas dan kemampuan manajerial calon karyawan. Ini menunjukkan bahwa kebiasaan konsumsi yang tidak bertanggung jawab dapat memiliki konsekuensi jangka panjang dalam karir seseorang. Dari sisi sosial, fenomena ini juga mencerminkan pola hidup konsumtif yang berkembang di masyarakat. Dengan adanya kemudahan dalam bertransaksi, banyak individu menjadi tidak lagi berpikir panjang sebelum melakukan pembelian. Ini bisa menimbulkan perilaku boros yang akan merugikan mereka di kemudian hari, terutama ketika mereka menghadapi situasi di mana mereka perlu membayar utang tersebut. Edukasi mengenai keuangan menjadi sangat penting saat ini, agar masyarakat dapat memahami risiko yang dihadapi dan membuat keputusan yang lebih bijak dalam menggunakan layanan-layanan keuangan modern seperti pay later. Secara keseluruhan, pernyataan OJK mengenai bahaya layanan pay later adalah pengingat yang penting bagi masyarakat. Meskipun layanan ini menawarkan kenyamanan, kesadaran tentang potensi risiko yang ada adalah kunci untuk menghindari masalah yang lebih serius di masa depan. Diperlukan perhatian yang lebih besar terhadap literasi keuangan agar individu dapat mengelola utang mereka dengan bijak dan tidak terjebak dalam siklus utang yang sulit untuk diatasi. Pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam meningkatkan kesadaran ini demi menciptakan ekosistem keuangan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment