Paslon bupati Manggarai Timur, Selphyanus Tovin-Frumensius Anam, soroti kurangnya dokter anestesi di RSUD Borong, berdampak pada ibu melahirkan. Berita mengenai ketiadaan dokter anestesi di RSUD Borong mencerminkan salah satu tantangan serius dalam sistem kesehatan di Indonesia, khususnya di daerah terpencil. Ketersediaan tenaga medis yang kompeten sangat krusial untuk memastikan pelayanan kesehatan yang optimal. Dalam konteks ini, ketiadaan dokter anestesi bisa menjadi penghalang dalam pelaksanaan prosedur medis yang memerlukan anestesi, seperti operasi, sehingga mengancam keselamatan pasien dan mengurangi aksesibilitas layanan kesehatan. Salah satu penyebab dari ketiadaan dokter anestesi di rumah sakit adalah faktor distribusi tenaga medis yang tidak merata. banyak dokter cenderung memilih untuk berpraktik di kota besar atau daerah yang lebih maju, meninggalkan wilayah terpencil dengan minim tenaga medis. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pihak berwenang untuk merumuskan kebijakan yang mendorong dokter untuk bertugas di daerah yang membutuhkan, seperti memberikan insentif finansial atau program pengembangan karir di area tersebut. Selain itu, perhatian harus diberikan pada pembangunan infrastruktur kesehatan yang memadai dan peningkatan kualitas pendidikan kedokteran di daerah. Membangun pusat pendidikan dan pelatihan yang memadai dapat menyiapkan generasi baru tenaga medis yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga berkomitmen untuk melayani masyarakat di daerah mereka. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, kita bisa membangun kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di daerah. Penting juga untuk melibatkan masyarakat dalam pemecahan masalah ini. Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mendukung dokter yang bekerja di daerah mereka dan menjelaskan risiko yang dialami jika tidak ada tenaga medis yang memadai bisa menjadi langkah proaktif. Masyarakat dapat berperan dalam mendukung kebijakan lokal yang memprioritaskan kesehatan dan berusaha menciptakan suasana di mana para tenaga medis merasa nyaman dan aman untuk bekerja. Sebagai kesimpulan, ketiadaan dokter anestesi di RSUD Borong adalah masalah yang kompleks dan memerlukan pendekatan multi-aspek. Dari kebijakan distribusi tenaga medis, pendidikan kesehatan, hingga keterlibatan masyarakat, semuanya perlu diintegrasikan untuk mengatasi isu ini. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas bisa diperluas, sehingga setiap warga negara, tanpa terkecuali, dapat mendapatkan pelayanan medis yang layak dan aman.