Loading...
Ketua Tim Pemenangan DPD Partai Gerindra Lampung Mikdar Ilyas mengungkap alasan pihaknya menghadirkan artis ibu kota.
Berita yang berjudul "Kampanye Akbar Mirza-Jihan Hadirkan Artis Ibu Kota untuk Dongkrak Suara" mencerminkan tren yang semakin umum dalam dunia politik, khususnya di Indonesia, di mana para calon pemimpin atau pasangan calon mengandalkan daya tarik publik dari selebriti untuk meningkatkan popularitas dan dukungan suara. Melibatkan artis dalam kampanye politik bukanlah hal baru, tetapi metode ini menunjukkan bagaimana budaya selebriti telah mempengaruhi arena politik.
Salah satu argumen yang mendukung strategi ini adalah bahwa artis memiliki basis penggemar yang luas dan loyal. Dengan menghadirkan artis ibu kota dalam kampanye, pasangan Mirza-Jihan berusaha untuk menarik perhatian massa yang lebih besar dan membangun koneksi emosional antara calon dan pemilih. Artis yang dikenali luas dapat membantu menciptakan suasana meriah dan menarik orang untuk datang ke acara kampanye, yang pada gilirannya dapat meningkatkan visibilitas dan popularitas pasangan calon.
Namun, di sisi lain, ada juga kritik terhadap pendekatan ini. Menggunakan artis untuk mendongkrak suara bisa dianggap sebagai upaya pencitraan yang mengesampingkan substansi dan kualitas kebijakan yang ditawarkan. Banyak pemilih yang mungkin lebih peduli pada rekam jejak, kompetensi, dan visi calon pemimpin ketimbang siapa yang tampil di acara kampanye. Oleh karena itu, strategi ini berpotensi menimbulkan kekhawatiran bahwa pemilih akan lebih memilih berdasarkan hiburan daripada pada pemikiran yang mendalam tentang isu-isu penting.
Selain itu, fenomena ini juga menunjukkan bahwa politik dan budaya pop semakin tumpang tindih, menciptakan ekosistem di mana citra dan popularitas lebih penting dibandingkan dengan kinerja. Hal ini dapat berdampak buruk bagi kualitas pemilihan demokratis, di mana keputusan pemilih seharusnya didasarkan pada informasi yang jelas mengenai kebijakan dan karakter calon.
Kampanye dengan melibatkan artis bisa menjadi pedang bermata dua; jika dilakukan dengan bijak, ia dapat meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama generasi muda, dalam proses politik. Namun, jika tidak diimbangi dengan edukasi politik yang memadai, langkah ini dapat menciptakan pemilih yang pragmatis dan superficial, yang hanya mengikuti arus tanpa memahami substansi dari pilihan mereka.
Secara keseluruhan, penggunaan artis dalam kampanye politik adalah fenomena yang menarik untuk diperhatikan. Diperlukan upaya lebih dari para calon untuk menyeimbangkan antara daya tarik selebriti sebagai alat untuk mendongkrak suara dan penyampaian pesan yang jelas dan substansial tentang visi dan misi mereka. Hal ini penting agar bukan hanya suara yang meningkat, tetapi juga kualitas demokrasi yang terjaga dalam proses pemilihan.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment