Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkot Bandar Lampung bakal memperbaiki markah di sembilan ruas jalan protokol pada tahun 2025. Berita mengenai usulan Dinas Perhubungan untuk perbaikan markah jalan protokol di Bandar Lampung dengan anggaran sebesar Rp 600 juta seharusnya menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah. Markah jalan yang jelas dan sempurna sangat penting untuk mendukung keselamatan berkendara, terutama di daerah dengan mobilitas tinggi seperti Bandar Lampung. Dengan kondisi jalan yang baik, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan dan meningkatkan kepatuhan pengendara terhadap rambu-rambu lalu lintas. Dari sudut pandang investasi, alokasi anggaran sebesar Rp 600 juta untuk perbaikan markah jalan bisa dianggap sebagai langkah yang proaktif oleh Dinas Perhubungan. Markah jalan yang jelas dapat berkontribusi pada pengaturan lalu lintas yang lebih baik, membantu pengendara dalam menjangkau tujuan mereka dengan aman dan efisien. Melalui perbaikan markah, diharapkan kualitas pelayanan di bidang transportasi dapat meningkat, memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Namun, perlu dicermati juga bagaimana rencana ini akan dilaksanakan. Transparansi dalam penggunaan anggaran dan proses pemilihan kontraktor menjadi penting untuk memastikan bahwa dana publik dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Masyarakat berhak mengetahui bagaimana perbaikan ini akan dilakukan, termasuk timeline, jumlah dan lokasi markah yang akan diperbaiki. Tanpa adanya keterbukaan, akan timbul skeptisisme mengenai efektivitas pengeluaran anggaran ini. Penting juga untuk melihat bagaimana perbaikan markah jalan ini berintegrasi dengan upaya perbaikan infrastruktur lainnya di Bandar Lampung. Misalnya, penanganan terhadap kemacetan lalu lintas dan peningkatan transportasi publik bisa menjadi perhatian penting agar fungsi dari markah jalan tidak hanya bersifat kosmetik semata. Sebuah pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai lembaga dan sektor akan lebih tepat dalam mencapai tujuan keseluruhan peningkatan kualitas transportasi. Akhirnya, diharapkan adanya evaluasi berkala pasca-perbaikan yang dibuat. Hal ini untuk memastikan bahwa markah jalan yang diperbaiki tetap efektif dalam jangka panjang dan dapat diadaptasi sesuai dengan perubahan kebutuhan masyarakat serta perkembangan kendaraan di jalan raya. Pertimbangan terhadap pemeliharaan jangka panjang atas infrastruktur yang ada juga akan meningkatkan keandalan dan keselamatan bagi para pengguna jalan. Secara keseluruhan, langkah Dinas Perhubungan untuk mengusulkan perbaikan markah jalan dengan anggaran yang ditetapkan patut dipuji, asalkan diiringi dengan rencana yang jelas dan dapat diakses oleh publik. Dengan keterlibatan masyarakat dalam proses pemantauan dan evaluasi, diharapkan usulan ini tidak hanya menjadi sekadar wacana, tetapi berkontribusi nyata pada keselamatan dan kenyamanan berkendara di Bandar Lampung.