Kampanye akbar ini dimeriahkan sederet artis ibu kota, mulai dari Nagita Slavina, Celine Evangelista, Paula Verhoeven, Marcel Widianto, Ria Ricis. Berita mengenai kehadiran Nagita Slavina dan Celine Evangelista dalam kampanye akbar pasangan Mirza-Jihan di Lampung menunjukkan betapa pentingnya peran publik figur dalam dunia politik, terutama dalam menarik perhatian masyarakat. Keterlibatan selebriti dalam kampanye politik bukanlah hal baru, namun fenomena ini semakin terlihat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Lampung. Kehadiran sosok-sosok terkenal seperti Nagita dan Celine diharapkan dapat mendongkrak minat pemilih, terutama di kalangan generasi muda yang seringkali menjadi fanatik terhadap idola mereka. Selanjutnya, kehadiran selebritas dalam kampanye akbar ini juga menciptakan dampak sosial yang lebih luas. Mereka bukan hanya berperan sebagai penghibur, tetapi juga sebagai figur yang bisa menyampaikan pesan politik kepada publik. Ketika masyarakat melihat tokoh yang mereka idolakan berkampanye untuk suatu calon, hal ini dapat menciptakan kepercayaan dan ketertarikan yang lebih besar terhadap calon tersebut. Hal ini juga mencerminkan bagaimana industri hiburan dan politik di Indonesia saling berkaitan, di mana masing-masing pihak saling membutuhkan. Namun, di sisi lain, kehadiran selebriti dalam kampanye politik juga dapat menimbulkan pro dan kontra. Ada pihak yang merasa bahwa keterlibatan mereka bisa mengalihkan perhatian dari substansi program dan visi misi calon, menjadi lebih fokus pada aspek hiburan. Sebagian masyarakat mungkin menganggap bahwa dukungan dari publik figur tidak selalu mencerminkan kualitas dan kapabilitas calon dalam memimpin, melainkan hanya bersifat sementara dan dangkal. Oleh karena itu, penting untuk menjadikan acara kampanye tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi politik bagi masyarakat. Kampanye akbar semacam ini juga memberikan gambaran mengenai bagaimana strategi komunikasi politik telah berevolusi dari waktu ke waktu. Dengan memanfaatkan media sosial dan keterlibatan selebriti, calon-calon politis dapat mencapai audiens yang lebih luas. Ini menunjukkan pentingnya adaptasi dalam strategi penyampaian pesan politik agar relevan dengan perubahan zaman dan fitur komunikasi yang ada. Dengan cara ini, politik bisa lebih dekat dengan masyarakat, terutama generasi muda yang lebih aktif di platform digital. Selain itu, kehadiran Nagita dan Celine juga bisa dianggap sebagai tester bagi efektivitas kampanye Mirza-Jihan. Jika kehadiran mereka berhasil mendatangkan banyak pendukung dan pemilih untuk calon tersebut, maka dapat dikatakan bahwa strategi ini cukup sukses. Namun, jika sebaliknya terjadi, maka ini menjadi pelajaran bagi partai politik dan calon untuk lebih memperhatikan serta merencanakan strategi yang lebih baik di masa mendatang. Secara keseluruhan, berita tentang keterlibatan Nagita Slavina dan Celine Evangelista dalam kampanye akbar Mirza-Jihan menyoroti kompleksitas hubungan antara selebriti dan politik. Saat dunia hiburan dan politik bertemu, tentunya ada banyak aspek yang perlu diperhatikan, baik dari segi etika, dampak sosial, maupun efektivitas kampanye itu sendiri. Masyarakat juga diharapkan dapat lebih kritis dalam mengkaji nadir-dunian pertunjukan versus politik, agar tidak terjebak dalam pesona yang hanya bersifat sesaat.