Loading...
Retno Marsudi, Utusan Khusus PBB, mengungkap ancaman kelaparan global akibat perubahan iklim dan konflik. Hanya 17% negara yang on track capai SDGs 2030.
Berita mengenai pernyataan utusan PBB, Retno Marsudi, yang mengungkapkan bahwa negara-negara di dunia terancam kelaparan adalah sebuah pengingat yang sangat penting tentang tantangan serius yang dihadapi oleh masyarakat global saat ini. Dalam konteks krisis makanan yang terus memburuk, terutama di tengah situasi seperti pandemi COVID-19, konflik geopolitik, dan perubahan iklim, pernyataan ini menunjukkan bahwa isu ketahanan pangan semakin mendesak untuk ditangani.
Salah satu faktor yang menyebabkan ancaman kelaparan di banyak negara adalah meningkatnya ketidakstabilan politik dan sosial. Konflik bersenjata yang berkepanjangan di berbagai belahan dunia, seperti di Yaman, Suriah, dan Ethiopia, telah menyebabkan dislokasi besar-besaran dan mengganggu sistem distribusi pangan yang ada. Ketika warga sipil kehilangan akses ke makanan, hal ini tidak hanya memperburuk situasi kemanusiaan tetapi juga menciptakan peluang bagi masalah kesehatan yang lebih besar di masa depan.
Selain itu, dampak perubahan iklim yang kian terasa juga menjadi pemicu lain yang berkontribusi pada potensi kelaparan. Peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, dan badai dapat merusak hasil pertanian dan mengurangi produksi pangan secara signifikan. Negara-negara yang bergantung pada pertanian sebagai sumber utama pangan sangat rentan terhadap perubahan ini. Membangun ketahanan pangan yang lebih baik menjadi krusial agar masyarakat mampu beradaptasi dengan perubahan ini dan mencegah krisis yang lebih dalam.
Pernyataan Retno Marsudi juga menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam mengatasi isu ketahanan pangan global. Tidak ada satu negara pun yang dapat mengatasi tantangan ini sendirian. Inisiatif kolaboratif antara negara-negara, organisasi internasional, dan sektor swasta perlu diperkuat untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Misalnya, inovasi dalam teknologi pertanian dan sistem distribusi makanan bisa menjadi titik awal untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik.
Selain itu, upaya untuk meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat mengenai isu pangan juga sangat penting. Bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi dalam menciptakan ekosistem pangan yang berkelanjutan dan membantu satu sama lain dalam menghadapi kelaparan? Penyuluhan kepada para petani mengenai praktik pertanian yang baik dan ramah lingkungan akan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan di tingkat lokal.
Tentu saja, untuk mencapai semua ini, dukungan dari pemerintah sangatlah diperlukan. Kebijakan yang mendukung pertanian berkelanjutan, akses pasar yang lebih baik bagi petani kecil, dan investasi dalam infrastruktur pangan menjadi langkah-langkah yang harus diambil. Tanpa komitmen yang kuat dari pemerintah, inisiatif-inisiatif tersebut mungkin tidak akan berjalan efektif.
Dalam kesimpulannya, pernyataan Retno Marsudi merupakan panggilan untuk bertindak bagi semua pihak, mengingat ancaman kelaparan dapat mempengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi secara luas. Ini adalah isu kemanusiaan yang memerlukan respons yang cepat dan terkoordinasi agar tidak ada yang tertinggal dalam perjuangan untuk mendapatkan makanan yang cukup dan bergizi. Kita harus berupaya keras untuk menciptakan dunia di mana setiap individu memiliki akses penuh terhadap pangan yang aman dan sehat.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment