Diketahui, Kartika Putri memutuskan untuk berhijrah dan kini memilih untuk tertutup. Berita mengenai aksi Habib Usman yang melindungi wajah Kartika Putri dari sorot kamera menjadi perbincangan yang menarik di kalangan publik. Dalam budaya masyarakat yang sangat terpapar oleh media sosial dan sorotan publik, tindakan semacam ini sering kali mendapatkan reaksi beragam dari netizen. Tindakan Habib Usman dinilai sebagai upaya untuk melindungi privasi Kartika Putri, namun di sisi lain, ada anggapan bahwa tindakan tersebut berlebihan atau "lebay". Menarik untuk dicermati bahwa fenomena semacam ini mencerminkan kompleksitas hubungan antara figur publik dan privasi. Kartika Putri, sebagai seorang artis dan publik figur, tentu sudah terbiasa dengan sorotan kamera dan komentar publik. Namun, adanya penolakan atau perlindungan dari Habib Usman bisa diinterpretasikan sebagai bentuk kepedulian terhadap privasi dan kesehatan mentalnya. Di tengah industri hiburan yang sering kali sangat menuntut, dukungan semacam ini bisa dianggap positif. Di lain pihak, reaksi negatif terhadap aksi tersebut menunjukkan bahwa ada standar ganda dalam menilai tindakan individu di ruang publik. Ada kalanya tindakan yang dianggap baik dan melindungi justru dipandang sebagai sesuatu yang berlebihan. Ini bisa jadi karena masyarakat kita sering kali terbiasa dengan kehidupan publik yang glamor dan terpapar, sehingga mereka sulit menerima tindakan yang dianggap melanggar norma tersebut. Selain itu, berita ini juga membuka diskusi mengenai bagaimana masyarakat menangani isu-isu privasi di era digital. Dengan banyaknya paparan media sosial, isu privasi artis dan figur publik sering kali terabaikan. Masyarakat perlu diajak untuk lebih peka terhadap hak privasi seseorang, apalagi di tengah tekanan budaya yang sangat menuntut. Tindakan Habib Usman bisa jadi memicu kesadaran akan pentingnya menjaga privasi, meskipun harus diakui bahwa cara penyampaian dan konteksnya dapat berbeda-beda. Akhirnya, kisah ini menyentuh sisi kemanusiaan di balik sorotan publik. Ada banyak faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang merasa perlu melindungi orang lain dari sorotan, dan ini membuka peluang untuk diskusi lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya kita inginkan dari publik figur. Dialog yang sehat dan saling menghargai antara artis, penggemar, dan publik bisa menjadi langkah maju untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif bagi semua pihak.