Polres Pesisir Barat, Polda Lampung melaksanakan kegiatan simbolis penyebaran benih ikan nila dan penanaman bibit jagung di lahan tidur di mapolres. Tindakan Polres Pesibar Polda Lampung yang menebar benih ikan dan menanam jagung di lahan tidur merupakan langkah yang sangat positif dan inovatif dalam menangani masalah ketersediaan pangan serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan sumber daya alam secara optimal. Di tengah tantangan ketahanan pangan yang terus menerus dihadapi oleh banyak daerah, kegiatan ini bisa menjadi contoh nyata bagaimana pihak berwenang dapat berperan aktif dalam mengatasi isu-isu tersebut, sambil tetap memberikan kontribusi kepada lingkungan. Pertama-tama, penebaran benih ikan di perairan yang ada di wilayah tersebut tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan populasi ikan, tetapi juga mendukung ekosistem perairan yang sehat. Dengan menjaga keseimbangan ekosistem, kita tidak hanya membantu menjaga keberlangsungan hidup ikan, tetapi juga meningkatkan potensi pariwisata dan perekonomian lokal. Kegiatan ini dapat mendorong masyarakat sekitar untuk lebih sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan, serta memupuk rasa kepemilikan terhadap sumber daya alam yang ada. Kedua, program penanaman jagung di lahan tidur sangat relevan dalam konteks meningkatkan produktivitas pertanian. Lahan tidur sering kali menjadi masalah utama dalam pertanian karena tidak dikelola dengan baik. Dengan mengubah lahan yang tidak produktif menjadi lahan yang dapat menghasilkan, kegiatan ini menciptakan peluang baru bagi masyarakat untuk menggali potensi ekonomi mereka. Selain itu, penanaman jagung juga berkontribusi dalam upaya menciptakan ketahanan pangan daerah, yang semakin relevan mengingat pergolakan harga pangan global dan tantangan perubahan iklim. Selanjutnya, kegiatan ini juga memiliki aspek edukasi yang kuat. Melalui keterlibatan masyarakat, terutama generasi muda, dalam kegiatan penanaman dan pelestarian lingkungan, diharapkan akan tercipta kesadaran serta pengetahuan yang lebih mendalam mengenai praktik pertanian berkelanjutan. Langkah ini bisa menjadi pilot project yang dapat diadopsi oleh daerah-daerah lain yang menghadapi kondisi serupa, dan menjadikan pertanian serta perikanan sebagai dua pilar penting dalam pembangunan ekonomi lokal. Namun, keberhasilan dari program ini tidak hanya tergantung pada tindakan awal yang dilakukan, tetapi juga pada keberlanjutannya. Diperlukan monitoring dan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa prakarsa ini terus berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif yang diharapkan. Pembinaan lanjutan kepada masyarakat juga sangat penting agar mereka dapat memahami cara mengelola lahan dan sumber daya yang telah diberdayakan dengan baik untuk jangka panjang. Akhirnya, inisiatif seperti yang dilakukan Polres Pesibar ini menggambarkan pentingnya kolaborasi antara pihak berwenang, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan solusi yang berdampak signifikan. Melalui kerja sama dan komitmen yang kuat, langkah-langkah seperti ini dapat membawa perubahan yang signifikan dalam pengembangan ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, harapan untuk mencapai kemandirian pangan dan kesehatan lingkungan yang lebih baik bisa terwujud, dan menjadi manfaat bagi generasi mendatang.