Viral Kalapas Waingapu Cekcok dengan Anak Buah gegara Sering Berkata Kasar

22 November, 2024
6


Loading...
Kepala Lapas Waingapu, Revanda Bangun, terlibat cekcok dengan pegawai terkait sikap arogan. Video keributan viral, pegawai minta perlakuan adil dan hormat.
Berita mengenai kalapas Waingapu yang cekcok dengan anak buahnya karena penggunaan kata kasar memberikan gambaran menarik mengenai dinamika dalam sistem pemasyarakatan. Dalam konteks ini, isu komunikasi dan etika kerja di lingkungan yang semestinya mendukung rehabilitasi menjadi sangat penting. Ketika seorang Kalapas, yang seharusnya menjadi teladan, terlibat dalam perselisihan dengan anak buahnya, hal ini menunjukkan adanya masalah yang lebih dalam yang perlu diatasi. Pertama, penting untuk mempertimbangkan bahwa penggunaan bahasa kasar dalam lingkungan kerja, apalagi di lembaga pemasyarakatan, dapat menciptakan suasana yang tidak kondusif. Komunikasi yang kasar tidak hanya menciptakan ketegangan di antara pegawai, tetapi juga dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan narapidana. Lembaga pemasyarakatan seharusnya menjadi tempat yang mempromosikan disiplin dan rasa saling menghormati, baik antar pegawai maupun narapidana. Oleh karena itu, setiap pegawai, termasuk kalapas, perlu menjaga sikap dan cara berbicara mereka. Kedua, insiden seperti ini mencerminkan kebutuhan akan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di institusi pemasyarakatan. Memastikan bahwa semua pegawai memahami pentingnya komunikasi yang baik dan profesional adalah langkah awal untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. Melalui pelatihan yang tepat, pegawai dapat dibekali dengan keterampilan dalam menangani konflik dan menghadapi situasi sulit dengan tenang dan penuh hormat. Ketiga, situasi ini juga menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan yang baik. Seorang pemimpin harus mampu memberikan contoh yang baik dan membangun budaya kerja yang positif. Jika para pegawai merasa bahwa pimpinannya menggunakan bahasa kasar, mereka mungkin akan meniru perilaku tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya refleksi dan penelitian lebih lanjut mengenai kepemimpinan dalam lembaga pemasyarakatan agar dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan. Setiap insiden seperti ini seharusnya ditindaklanjuti dengan evaluasi dan solusi konkret. Bukan hanya mengecam tindakan, namun juga merancang langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Diskusi terbuka dan forum bagi pegawai untuk berbagi pandangan mereka tentang etika kerja dan komunikasi yang baik dalam konteks pemasyarakatan bisa menjadi alternatif yang baik. Di sisi lain, masyarakat juga perlu memahami bahwa pegawai lembaga pemasyarakatan bekerja dalam situasi yang terkadang menegangkan dan penuh tantangan. Tindakan atau ucapan yang kurang bijaksana tidak hanya mencerminkan karakter individu, tetapi juga bisa jadi akibat dari tekanan yang ada dalam pekerjaan. Oleh karena itu, dukungan psikologis dan fasilitas untuk manajemen stres menjadi sangat penting untuk diberikan kepada mereka. Secara keseluruhan, peristiwa cekcok antara kalapas dan anak buahnya merupakan sinyal bahwa perubahan positif sangat diperlukan dalam sistem pemasyarakatan. Dengan memahami akar masalah dan menerapkan langkah-langkah nyata untuk meningkatkan lingkungan kerja, diharapkan insiden serupa tidak hanya diminimalisir, tetapi juga dapat memfasilitasi pembentukan lembaga pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan profesional di masa yang akan datang.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment