Anak pertama Kartika Putri, Khalisa yang baru berusia lima tahun sudah hafal juz 30. Berita mengenai anak pertama Kartika Putri yang sudah hafal Juz 30 di usia yang masih sangat muda tentu menjadi kabar yang menggembirakan. Hafalan Al-Qur'an adalah suatu pencapaian yang amat berharga, terutama bagi seorang anak. Hal ini bukan hanya menunjukkan kemampuan kognitif yang baik, tetapi juga menunjukkan pengaruh positif dari lingkungan keluarga yang mendukung pendidikan agama. Pencapaian tersebut dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang tua untuk lebih memperhatikan pendidikan agama bagi anak-anak mereka. Proses menghafal Al-Qur'an dapat membantu anak-anak untuk mengenal nilai-nilai moral dan etika yang terkandung dalam kitab suci tersebut. Selain itu, penghafalan Al-Qur'an di usia dini bisa memberikan dasar yang kuat bagi perkembangan spiritual anak, yang dapat membentuk karakter mereka di masa depan. Di sisi lain, penting juga untuk memastikan bahwa proses menghafal ini dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan tidak memaksa. Anak-anak perlu menikmati proses belajar, sehingga mereka tidak hanya terfokus pada hasil akhir tetapi juga senang dengan perjalanan belajar itu sendiri. Pendekatan yang baik dalam mendidik anak tidak hanya menekankan pada hafalan, tetapi juga pada pemahaman makna dari ayat-ayat yang dihafal. Selain itu, harapan dan dukungan dari orang tua sangat berperan dalam keberhasilan ini. Kartika Putri dan suaminya pasti memberikan bimbingan yang baik serta menciptakan atmosfer yang mendukung untuk belajar. Keterlibatan aktif orang tua sangat penting karena anak-anak akan merasa lebih termotivasi ketika mereka melihat anggota keluarganya juga berusaha untuk dekat dengan agama. Namun, kita juga perlu mengingat bahwa setiap anak memiliki kecepatan dan cara belajar yang berbeda. Tidak semua anak dapat menghafal dengan cara yang sama, dan penting bagi orang tua untuk menghargai proses individu masing-masing anak. Oleh karena itu, pendidikan agama harus diimbangi dengan pendekatan yang sesuai untuk setiap anak agar mereka dapat berkembang dengan cara yang optimal. Terakhir, pencapaian anak Kartika Putri ini tidak hanya menjadi kebanggaan sendiri, tetapi juga dapat menjadi contoh positif bagi masyarakat luas. Harapannya, semakin banyak orang tua yang menyadari pentingnya pendidikan agama di usia dini dan terinspirasi untuk mendukung anak-anak mereka dalam belajar dan memahami nilai-nilai agama. Ini adalah langkah kecil namun signifikan untuk membangun generasi yang akan datang dengan karakter yang kuat dan pemahaman yang baik terhadap nilai-nilai spiritual.