Petugas gabungan di Kediri melakukan sidak untuk mengantisipasi barang makanan kadaluwarsa. Temuan termasuk susu yoghurt kadaluwarsa dua bulan. Berita mengenai penemuan makanan kedaluwarsa di toko dan mal Kota Kediri menjelang Lebaran menunjukkan sejumlah isu penting yang perlu ditanggapi dengan serius. Pertama-tama, keberadaan makanan yang sudah melewati masa kadaluarsa di pasaran merupakan pelanggaran hukum dan etika yang serius. Konsumen berhak mendapatkan produk yang aman dan layak konsumsi, terutama saat perayaan besar seperti Lebaran yang biasanya diwarnai dengan peningkatan konsumsi makanan. Pemerintah dan pihak berwenang seharusnya melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap produk-produk yang dijual di toko dan mal, terutama menjelang hari-hari besar ketika permintaan terhadap barang-barang konsumsi meningkat. Sidak atau inspeksi yang dilakukan semestinya menjadi langkah awal, namun perlu disertai dengan tindakan tegas bagi pelanggar. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan menegakkan prinsip perlindungan konsumen. Adanya makanan kedaluwarsa di pasaran juga mencerminkan lemahnya kepatuhan dari pihak pengelola toko atau mal terkait standar kualitas dan keamanan pangan. Kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas produk dapat merugikan tidak hanya konsumen, tetapi juga reputasi bisnis itu sendiri. Oleh karena itu, edukasi bagi pemilik usaha mengenai pentingnya keberlanjutan dan keamanan produk harus menjadi fokus. Selain itu, masyarakat juga perlu lebih proaktif dalam memeriksa tanggal kedaluwarsa sebelum membeli produk. Kesadaran konsumen yang tinggi terhadap kualitas barang yang dibeli dapat memberikan sinyal yang jelas kepada pelaku usaha bahwa mereka harus bertanggung jawab atas produk yang mereka tawarkan. Ketika konsumen lebih peduli, maka diharapkan akan terjadi peningkatan standar mutu barang di pasar. Lebaran adalah momen yang penuh kebersamaan dan berbagi, dan makanan menjadi salah satu elemen penting dalam perayaan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk berkolaborasi dalam memastikan keamanan dan kualitas makanan. Inspeksi rutin, edukasi bagi pelaku usaha, dan kesadaran konsumen adalah langkah-langkah kunci yang harus dilakukan untuk menciptakan lingkungan konsumsi yang lebih sehat dan bertanggung jawab. Dalam jangka panjang, kejadian seperti ini seharusnya mendorong adanya perbaikan dalam sistem distribusi dan pengelolaan produk pangan. Inovasi dalam pengawasan dan pemantauan bisa menjadi salah satu solusi, di mana teknologi dapat dimanfaatkan untuk menghentikan praktik penjualan makanan kedaluwarsa di pasar. Sebagai penutup, penemuan makanan kedaluwarsa menjelang Lebaran harus menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa kesehatan dan keselamatan konsumen adalah tanggung jawab bersama. Diperlukan kerjasama yang solid antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat, khususnya saat perayaan besar di mana konsumsi makanan meningkat tajam.