'Abang, maafin Oneng belum bisa perjuangin hak Abang,' tulis Rieke dalam unggahannya, mengenang sosok yang telah menjadi bagian besar ... Berita mengenai meninggalnya Mat Solar, seorang tokoh legendaris dalam dunia hiburan Indonesia, pasti membawa duka yang mendalam bagi banyak orang, terutama bagi penggemarnya dan rekan-rekan sejawatnya. Mat Solar dikenal luas berkat kontribusinya yang besar di dunia seni peran, khususnya dalam sitkom "Srimulat" yang menghibur banyak generasi. Kehilangan sosok seperti Mat Solar tentunya menjadi sebuah kehilangan yang signifikan bagi industri hiburan Tanah Air. Rieke Dyah Pitaloka, yang mengungkapkan perasaannya kepada almarhum dengan ucapan “Maafin Oneng”, menunjukkan betapa hubungan antara mereka bukan hanya sekadar sebatas profesional, tetapi juga memiliki ikatan personal yang mendalam. Dalam konteks ini, "Oneng" merujuk kepada karakter yang diperankan oleh Rieke di sitkom yang sama, menggambarkan kedekatan yang terjalin antara mereka sepanjang karier. Hal ini mencerminkan bagaimana industri hiburan tidak hanya mempertimbangkan aspek komersial, tetapi juga hubungan manusia yang dibentuk melalui kolaborasi dan kerja sama di atas panggung. Pernyataan Rieke juga bisa dilihat sebagai sebuah refleksi dari rasa kehilangan dan penyesalan. Mungkin ada momen-momen yang tak terucapkan, atau kesalahpahaman yang diharapkan bisa diperbaiki, terutama dalam konteks persahabatan dan kerja sama. Ini adalah pengingat bagi kita semua untuk menghargai hubungan yang ada di sekitar kita, serta menyelesaikan ketidaksepahaman sebelum terlambat. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh dinamika ini, sering kali kita lupa untuk memberi pengertian dan memaafkan, hingga waktu tidak lagi berpihak kepada kita. Kematian Mat Solar juga menjadi momen bagi kita untuk merefleksikan dampak pekerja seni terhadap masyarakat. Selain hiburan, mereka memberikan pelajaran, inspirasi, dan seringkali mengangkat isu-isu sosial yang relevan. Mat Solar, dengan gaya humor yang cerdas dan tajam, telah menghibur dan mendidik banyak orang, mendorong kita untuk melihat sisi ringan dari kehidupan meskipun dalam situasi yang kompleks. Karyanya akan terus dikenang, dan semoga inspirasi tersebut dapat dilanjutkan oleh generasi penerus. Sebagai penggemar dan masyarakat, kita sepatutnya merayakan kehidupan Mat Solar dengan mengenang karya-karyanya. Selain itu, kita juga harus berempati terhadap keluarga dan orang-orang terdekatnya yang berlindung di balik duka. Kematian bukanlah akhir, tetapi sebuah peringatan untuk kita semua agar lebih menghargai setiap momen, serta mendorong kita untuk menyebarkan cinta dan pengertian kepada sesama sebelum semuanya terlambat. Semoga almarhum Mat Solar beristirahat dengan tenang, dan semoga karyanya tetap hidup di hati serta pikiran kita semua.