Polisi berinisial AES ditemukan tewas di bawah jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Badung, Bali. Anggota Polda Bali itu dikenal sebagai sosok yang ceria. Berita tentang anggota Polda Bali yang tewas bunuh diri di Tukad Bangkung, meskipun menunjukkan kesedihan yang mendalam, juga membuka wacana penting mengenai kesehatan mental di kalangan aparat penegak hukum. Kematian tragis ini bukan hanya menunjukkan masalah pribadi yang dihadapi oleh individu tersebut, tetapi juga mengisyaratkan perlunya perhatian lebih terhadap kesejahteraan mental semua anggota kepolisian. Di banyak negara, termasuk Indonesia, stigma seputar masalah kesehatan mental masih sangat kuat. Banyak orang, termasuk polisi, merasa tertekan untuk selalu menunjukkan wajah yang kuat dan tidak menunjukkan kelemahan. Dalam konteks pekerjaan yang sering kali membebani mental ini, seperti yang dihadapi oleh anggota kepolisian, beban emosional dapat menjadi sangat berat. Tindakan bunuh diri sering kali merupakan puncak dari perasaan putus asa yang mendalam yang dipicu oleh tekanan yang terus-menerus. Penting untuk menjadikan kasus ini sebagai titik awal untuk dialog yang lebih luas tentang pentingnya dukungan mental bagi para petugas. Institusi penegak hukum perlu mengembangkan program dukungan kesehatan mental yang solid dan dapat diakses oleh seluruh anggotanya. Ini bukan hanya tentang memberikan bantuan setelah masalah terjadi, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang memungkinkan para anggota untuk berbicara tentang tantangan yang mereka hadapi tanpa takut akan stigma atau konsekuensi. Keluarga dan rekan kerja juga memiliki peran penting dalam mendukung individu yang mungkin sedang berjuang dengan masalah kesehatan mental. Kesadaran akan tanda-tanda masalah, serta cara-cara untuk menawarkan dukungan yang tepat, dapat menyelamatkan nyawa. Dengan membangun budaya saling mendukung di dalam lingkungan kerja, diharapkan dapat menciptakan suasana yang lebih terbuka dan penuh empati. Terakhir, berita ini juga mengingatkan kita bahwa kita semua perlu lebih peka dan memperhatikan satu sama lain. Dalam masyarakat yang sering mengandalkan norma ketahanan dan ketangguhan, kita mungkin lupa bahwa meminta bantuan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan. Harapan kita adalah tragedi seperti ini tidak terulang dan setiap anggota, baik di dalam kepolisian maupun di luar, mendapat perhatian dan dukungan yang mereka butuhkan.