Keduanya menembak tiga polisi saat menggerebek arena judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025). Berita mengenai insiden tembakan yang melibatkan anggota TNI yang menewaskan tiga polisi di Lampung adalah sebuah peristiwa yang sangat memprihatinkan dan mengejutkan. Situasi seperti ini menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai kedisiplinan dan pengawasan dalam institusi militer serta hubungan antara polisi dan TNI yang seharusnya saling mendukung dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Insiden ini juga memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat tentang keselamatan dan keamanan, terutama ketika aparat penegak hukum terlibat dalam tindakan kekerasan. Pertama-tama, penting untuk dicatat bahwa tindakan kekerasan tidak dapat dibenarkan, terutama oleh mereka yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat. Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, sebagai anggota TNI, memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketahanan negara, bukan sebaliknya terlibat dalam insiden yang merugikan nyawa orang lain, terutama rekan-rekan mereka di polisi. Tindakan ini mencerminkan adanya masalah dalam penyelesaian konflik internal yang seharusnya dapat dikelola dengan baik melalui dialog atau jalur hukum yang tepat. Selanjutnya, berita ini juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam hal pengendalian senjata di negara ini. Keberadaan senjata api di tangan aparat yang seharusnya dilatih untuk menggunakannya dengan bijaksana, jika tidak diawasi dengan ketat, dapat berujung pada tragedi semacam ini. Reformasi dalam cara senjata disalurkan dan digunakan oleh aparat penegak hukum perlu dipertimbangkan untuk mencegah kejadian serupa agar tidak terulang di kemudian hari. Insiden ini juga bisa menjadi bukti adanya ketegangan antara TNI dan Polri yang harus ditangani secara lebih serius. Kerjasama antara kedua institusi ini sangat penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan. Ketegangan atau konflik antara anggota kedua institusi tidak hanya berbahaya bagi mereka sendiri tetapi juga bagi masyarakat yang mengandalkan mereka untuk menciptakan lingkungan yang aman. Oleh karena itu, perlu ada pendekatan yang lebih kolaboratif dalam menangani konflik di antara mereka. Di samping itu, masyarakat juga berhak mendapatkan transparansi mengenai proses hukum yang akan diambil terhadap kedua anggota TNI tersebut. Penegakan hukum yang tegas dan adil sangat penting untuk menegakkan kepercayaan publik terhadap institusi keamanan. Jika tindakan tidak diambil atau jika ada perlakuan istimewa terhadap pelaku karena jabatan atau status mereka, hal ini dapat menciptakan ketidakpuasan dan harus ditangani dengan cara yang profesional dan objektif. Akhirnya, insiden tragis ini merupakan pengingat akan pentingnya sinergi dalam keamanan nasional. Baik TNI maupun Polri memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing dalam menjaga keamanan negara. Ketika anggota dari kedua institusi ini bertindak tanpa mempertimbangkan konsekuensi dan etika, hal itu dapat merusak kepercayaan masyarakat dan integritas kedua lembaga tersebut. Oleh karena itu, dialog, pelatihan, dan peningkatan kesadaran etika di antara aparatur negara menjadi sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua.