Loading...
Pekerja daily worker di Bali rentan tidak menerima THR meski ada regulasi. Posko pengaduan THR dibuka untuk membantu pekerja yang mengalami kendala.dE
Berita mengenai 'Daily Worker Jadi Kelompok Paling Rentan Tak Dapat THR dari Perusahaan' menyoroti isu penting dalam dunia ketenagakerjaan, terutama bagi pekerja harian yang menjadi tulang punggung banyak sektor industri. Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan hak yang seharusnya diberikan kepada semua pekerja, termasuk pekerja harian, sebagai bentuk penghargaan dan dukungan perusahaan dalam merayakan hari-hari besar keagamaan. Namun, kenyataannya, banyak pekerja harian yang tidak mendapatkan hak ini, sehingga mereka menghadapi ketidakberdayaan dalam memenuhi kebutuhan selama masa perayaan.
Kondisi ini mencerminkan ketidakadilan dalam sistem ketenagakerjaan yang ada, di mana pekerja harian sering kali dianggap sebagai tenaga kerja yang lebih rendah derajatnya dibandingkan pekerja tetap. Hal ini berpotensi menciptakan ketidakpuasan dan ketidakstabilan yang lebih besar di dalam lingkungan kerja. Pekerja harian yang tidak mendapatkan THR tidak hanya merasakan dampak finansial yang signifikan, tetapi juga dampak emosional dan psikologis ketika melihat rekan-rekan mereka yang lebih beruntung menikmati hak mereka.
Lebih jauh lagi, situasi ini menegaskan perlunya regulasi yang lebih ketat dan aplikasi yang konsisten dari undang-undang ketenagakerjaan. Pemerintah dan lembaga terkait perlu memastikan bahwa semua pekerja, tanpa kecuali, mendapatkan perlindungan yang layak. Hal ini termasuk penegakan hukum yang lebih baik terkait dengan kewajiban perusahaan untuk membayar THR, serta sanksi bagi perusahaan yang mengabaikan tanggung jawab mereka terhadap pekerja harian. Melalui pendekatan ini, diharapkan akan ada keadilan yang lebih besar dalam pengelolaan sumber daya manusia di berbagai sektor.
Pekerja harian seringkali tidak memiliki jaminan sosial yang memadai, sehingga ketidakpastian mengenai THR ini dapat menambah beban hidup mereka. Perekonomian yang tidak stabil, ditambah dengan kebijakan yang mungkin kurang berpihak pada pekerja, membuat mereka berada dalam posisi yang sangat rentan. Tuntutan untuk memperbaiki keadaan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga harus didukung oleh kesadaran dan kepedulian dari masyarakat serta lingkungan bisnis. Perusahaan seharusnya juga melihat pekerja sebagai aset berharga yang perlu diperhatikan, bukan sekadar alat untuk mencapai keuntungan.
Dengan meningkatnya kesadaran tentang hak-hak pekerja, diharapkan akan ada semakin banyak upaya untuk memperjuangkan hak-hak pekerja harian. Advokasi dan kampanye tentang pentingnya memberikan THR kepada semua pekerja, termasuk yang berstatus harian, perlu digalakkan. Melalui kolaborasi antara pekerja, serikat pekerja, organisasi non-pemerintah, dan pemerintah, diharapkan aspirasi untuk mendapatkan hak yang adil dapat tercapai.
Di akhir, isu mengenai Daily Worker dan hak atas THR ini menjadi pengingat bagi kita semua akan perlunya keadilan sosial dalam dunia kerja. Semua pekerja, terlepas dari statusnya, layak mendapatkan penghargaan dan perlindungan yang setara. Kesadaran dan tindakan kolektif dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif, adil, dan sejahtera bagi seluruh lapisan pekerja.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment