Bripda Ghalib adalah satu dari tiga polisi di Lampung yang tewas saat menggerebek sabung ayam di Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025). Berita mengenai Bripda Ghalib Surya Ganta yang tewas ditembak dan postingan terakhirnya yang berjudul "Temui Malaikat di Surga" mengundang keprihatinan dan refleksi mendalam. Dalam konteks kekerasan dan ketidakpastian di banyak daerah, insiden ini bukan hanya sekadar kasus tragis individu, tetapi juga mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh aparat penegak hukum di Indonesia. Ketika seorang anggota kepolisian kehilangan nyawa dalam menjalankan tugasnya, hal itu menggugah pertanyaan tentang keamanan, kesejahteraan, dan dukungan yang seharusnya diberikan kepada mereka. Postingan terakhir Ghalib yang menyiratkan perasaan dekat dengan aspek spiritual atau transendental bisa dipandang sebagai manifestasi dari ketidakpastian dan ketekunan yang banyak dirasakan oleh anggota kepolisian di lapangan. Informasi semacam ini bisa menjadi tanda bahwa dia mungkin memiliki kesadaran akan risiko yang dihadapinya, dan carta hati yang terhubung dengan nilai-nilai moral serta kepercayaan. Ini menyoroti sifat manusiawi dari seorang petugas yang sering kali dianggap sebagai entitas yang tangguh, tetapi pada dasarnya menghadapi tantangan emosional dan psikologis setiap hari. Di sisi lain, kematian Bripda Ghalib dalam situasi yang tiba-tiba dan tragis dapat memicu diskusi lebih luas tentang mental health (kesehatan mental) di kalangan polisi. Banyak dari mereka beroperasi dalam lingkungan yang penuh tekanan, dan dukungan kesehatan mental yang memadai sangatlah penting. Ketika individu seperti Ghalib berbagi perasaan dalam bentuk postingan, ini bisa menjadi sinyal bagi pimpinan untuk lebih peka terhadap kebutuhan psikologis anggotanya. Reaksi masyarakat terhadap berita ini menjadi cerminan dari kepedulian dan solidaritas terhadap anggota kepolisian. Dukungan masyarakat dapat menjadi penyangga yang berharga bagi keluarga yang ditinggalkan, serta mendorong peningkatan langkah-langkah dalam perlindungan hukum, pelatihan, serta bimbingan spiritual bagi aparat penegak hukum. Terlebih di saat-saat sulit seperti ini, sangat penting bagi kita untuk tetap bersolidaritas, menghargai pengorbanan mereka, dan mendorong perubahan positif. Dengan semua ini, tragedi yang dialami Bripda Ghalib Surya Ganta seharusnya menjadi pengingat bahwa di balik seragam uniform, terdapat manusia dengan perasaan, harapan, dan ketakutan. Masyarakat harus terus mendukung dan mendorong kegiatan yang membangun hubungan positif antara polisi dan warga, sehingga tercipta lingkungan yang aman dan saling mendukung. Tanggung jawab bersama penting untuk membentuk masa depan yang lebih baik bagi semua.