Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa ciri-ciri orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar adalah perubahan perilaku pada diri seseorang tersebut. Berita mengenai tanda-tanda orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar, yang disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad (UAS), tentu menjadi perhatian banyak umat Muslim, terutama menjelang bulan Ramadhan. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat mulia dan istimewa, di mana setiap amal baik akan dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, siapapun ingin meraih malam ini dan merasakan manfaatnya. UAS menekankan pentingnya perubahan perilaku sebagai salah satu ciri utama bagi mereka yang berpotensi mendapatkan malam yang lebih baik dari seribu bulan ini. Hal ini sangat relevan, mengingat Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk introspeksi dan meningkatkan kualitas diri. Perubahan perilaku bisa berarti meninggalkan kebiasaan buruk, menambah kualitas ibadah, dan meningkatkan akhlak. Sehingga, dari segi spiritual, seseorang akan lebih merasakan kehadiran Allah dalam hidupnya. Perubahan perilaku juga mencerminkan proses pembelajaran dan penguatan iman. Dalam Islam, Ramadhan tidak hanya berfungsi sebagai bulan puasa, tetapi juga sebagai bulan pendidikan. Di sinilah umat Muslim diajarkan untuk mengendalikan diri, bersuka cita dalam beribadah, serta berinteraksi dengan sesama. Jika seseorang benar-benar melakukan perubahan yang signifikan, maka sangat mungkin ia akan merasakan kehadiran Lailatul Qadar dalam kehidupannya. Selain itu, UAS juga mungkin mengajak umat untuk memperhatikan hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menunjukkan kepedulian terhadap sesama, melakukan amal jariah, dan selalu berusaha bersikap positif. Ketika seorang Muslim memperlihatkan perubahan yang nyata dalam hidupnya, seperti lebih sabar, lebih dermawan, dan lebih rendah hati, maka ia akan semakin dekat dengan Allah dan lebih memiliki peluang untuk mendapatkan malam yang penuh berkah ini. Dalam konteks yang lebih luas, berita ini juga bisa dilihat sebagai pengingat bagi kita semua tentang pentingnya memperbaiki diri tanpa menunggu bulan suci datang. Banyak yang mungkin hanya berfokus pada ritual, namun esensi sejatinya adalah perubahan diri menuju yang lebih baik. Melalui pemahaman tersebut, diharapkan umat Muslim dapat lebih mempersiapkan diri secara spiritual, tidak hanya dalam menghadapi Ramadhan tetapi juga dalam menjalani hidup sehari-hari. Dengan demikian, kita perlu merespons ajakan UAS untuk melakukan perubahan perilaku ini dengan serius. Mari kita cipta suasana Ramadhan yang penuh keikhlasan dan kesadaran akan pentingnya Lailatul Qadar. Semoga kita semua bisa menjadi individu yang lebih baik dan dapat meraih berkah dari malam yang istimewa ini, serta memperkuat hubungan kita dengan Allah.