Abdul Wahab menilai bahwa peningkatan insentif ini dapat memperkuat solidaritas antara pemerintah dan masyarakat di tingkat paling bawah. Berita mengenai 561 Rukun Tetangga (RT) dan 105 Rukun Warga (RW) di Pontianak Barat yang menerima bantuan operasional sebesar Rp1,5 juta dengan rencana kenaikan di tahun depan, menunjukkan langkah positif dalam mendukung struktur organisasi masyarakat di tingkat lokal. Bantuan operasional ini menjadi salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat, terutama dalam memperkuat peran RT dan RW sebagai garda terdepan dalam pengelolaan masalah sosial dan lingkungan di komunitas mereka. Dari segi manajemen, peran RT dan RW sangat vital, terutama dalam mengkoordinir kegiatan sosial, memberikan informasi kepada warga, serta menangani isu-isu kebersihan dan keamanan lingkungan. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan mereka dapat mengoptimalkan fungsinya, seperti menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, serta meningkatkan kepedulian dan partisipasi warga dalam menjaga lingkungan sekitar. Kenaikan bantuan yang direncanakan untuk tahun depan juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendukung penguatan komunitas. Ini bisa menjadi insentif bagi RT dan RW untuk lebih proaktif dalam merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, penting untuk dicatat bahwa dengan adanya tambahan dana, terdapat pula tanggung jawab yang lebih besar. Pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel mutlak diperlukan untuk memastikan bantuan ini dapat memberikan dampak yang maksimal. Selain itu, ada tantangan dalam implementasi bantuan ini. Pembinaan dan pelatihan bagi pengurus RT dan RW perlu dilakukan agar mereka memiliki kapasitas dalam mengelola dana yang diberikan. Tanpa adanya pengetahuan yang memadai mengenai anggaran dan manajemen keuangan, potensi penggunaan dana ini dapat terhambat, atau bahkan disalahgunakan. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus aktif dalam memberikan dukungan dan pelatihan kepada mereka. Dari perspektif sosial, pengalokasian bantuan operasional juga diharapkan dapat mendorong solidaritas antarwarga. Dengan adanya kegiatan yang difasilitasi oleh RT dan RW, warga dapat lebih mudah berinteraksi dan bekerjasama dalam menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan mereka. Hal ini pada gilirannya bisa meningkatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan di tingkat komunitas. Secara keseluruhan, berita ini menggambarkan sebuah inisiatif yang menjanjikan dari pemerintah dalam memberdayakan masyarakat di level paling dasar. Meskipun ada tantangan dan kebutuhan untuk pengawasan yang ketat, langkah ini dapat menjadi awal yang baik untuk pembangunan yang lebih inklusif dan partisipatif. Di masa mendatang, sangat penting untuk melakukan evaluasi terhadap penggunaan dan dampak dari dana tersebut guna memastikan bahwa tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.