Satu warga sipil jadi tersangka  judi sabung ayam di Way Kanan Lampung. Tersangka tersebut berinisial Z. Berita mengenai satu warga sipil yang menjadi tersangka judi sabung ayam di Way Kanan memang menarik untuk dikaji, baik dari segi hukum maupun sosial. Judi sabung ayam, meskipun dianggap sebagai budaya atau tradisi di banyak daerah, tetap merupakan aktivitas yang dilarang oleh hukum di Indonesia. Hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam menjaga tradisi sambil mematuhi peraturan yang ada. Dalam konteks hukum, penetapan seorang warga sipil sebagai tersangka menunjukkan upaya aparat penegak hukum dalam memberantas praktik perjudian yang sering kali dikaitkan dengan berbagai tindak kejahatan lainnya. Penegakan hukum yang tegas diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang aman dan terhindar dari aktivitas ilegal. Namun, kita juga perlu berhati-hati agar tindakan tersebut tidak menimbulkan stigma atau dampak negatif yang lebih luas terhadap masyarakat, terutama jika tindakan tersebut dianggap sebagai bentuk penyampaian budaya lokal. Dari sisi sosial, praktik judi sabung ayam telah menjadi bagian dari banyak komunitas di Indonesia. Ini menciptakan dilema antara menghormati tradisi dan mematuhi undang-undang. Banyak orang mungkin melihat judi sabung ayam sebagai bentuk hiburan atau kegiatan sosial semata, sehingga penegakan hukum terhadap praktik ini dapat memicu perdebatan di kalangan masyarakat. Di satu sisi, ada yang mendukung penegakan hukum untuk melindungi warga dari dampak negatif perjudian, sementara di sisi lain, ada yang berargumen bahwa ini adalah bagian dari warisan budaya yang seharusnya dilestarikan. Selain itu, berita ini juga bisa menjadi pintu masuk untuk diskusi lebih luas tentang perubahan kebijakan dan pendekatan yang lebih manusiawi terhadap praktik-praktik tradisional. Mungkin diperlukan kajian mendalam mengenai dampak sosial dan ekonomi dari judi sabung ayam untuk mendefinisikan sikap yang lebih baik terhadap aktivitas ini. Apakah ada cara untuk mengatur kegiatan tersebut sehingga tetap dapat dihormati sebagai tradisi tanpa melanggar hukum? Akhirnya, kasus ini mengingatkan kita bahwa penegakan hukum harus dilakukan dengan pendekatan yang bijaksana, menghargai nilai-nilai kearifan lokal sambil tetap menjalankan fungsi negara untuk menjaga ketertiban publik. Dengan dialog terbuka antara pemerintah, masyarakat, dan penegak hukum, diharapkan kita dapat menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan untuk kondisi semacam ini.